KALTENGLIMA.COM- Tentara Rusia sedang dalam keadaan yang tidak aman serta dalam kepungan 1.000 tentara Ukraina yang berjaga di sekitar wilayah Kherson yang di persenjatai dengan senjata canggih.
Putin pun menarik mundur seluruh pasukan Rusia yang berada di Kherson, usai kamp pasukan elite Rusia di gempur oleh pasukan militer Ukraina.
Hal ini membuat petinggi militer Rusia menyerukan untuk mundur dari wilayah Kherson yang merupakan wilayah konflik.
Baca Juga: KARA Akan Gelar Comeback Stage di 'MAMA Awards 2022'
Wilayah Kherson acap kali terjadi peperangan yang sengit antara kubu Ukraina dan kubu Rusia, serta tak sedikit tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran sengit melawan pasukan Ukraina.
Melansir dari Jakarta Insider.com dengan judul Tentara Rusia mundur dari Kherson Menhan Sergei Shoigu Keselamatan nyawa tentara Rusia paling utama, pasukan tentara Rusia di usung mundur oleh petinggi militer Rusia sebab angota tentara Ukraina sedang mengepung dan mempunyai taktik perang yang lebih mematikan.
Baca Juga: (G)I-DLE, IVE, & NewJeans dikonfirmasi Sebagai Lineup Artis Pertama Untuk 'Melon Music Awards 2022'
Baca Juga: Jungwon ENHYPEN, Yoon & J STAYC Tidak Mengikuti Tes Masuk Perguruan Tinggi
Para pasukan Ukraina siap untuk membalas serangan tentara Rusia pada pekan lalu yang menghancurkan seluruh infrastruktur milik Ukraina tepatnya di ibukota Kyiv yang menyebabkan jantung kota gelap gulita.
Sebelumnya, para tentara Rusia sebagian berjumlah sekitar 6.000 pasukan telah meninggalkan Kherson atas perintah Presiden Vladimir Putin yang di sampaikan melalui Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, namun hanya sebagian.
Sedangkan sekitar 500 pasukan tentara Rusia masih berjaga di kamp kamp militer milik Rusia di Kherson.
Baca Juga: Menyusul Wanita Kebaya Merah, Heboh lagi Video Syur Diduga Selebgram Bali
Namun kekhawatiran melonjak di karenakan pasukan tentara Ukraina mendapatkan bantuan persenjataan berupa nasams dari Amerika Serikat dan banyaknya anggota militer Amerika Serikat ke wilayah Kherson, maka atas perintah Menhan Sergei Shoigu ratusan tentara Rusia itu di perintahkan untuk mundur dan tinggalkan Kherson untuk sementara waktu.
Sergei Shoigu sebagai Menteri Pertahanan Rusia mengatakan bahwasanya para tentara Rusia sedang dalam kepungan dan dalam keadaan tidak aman, ketakutan Rusia adalah jika ratusan tentara miliknya gugur dan pertahanan negara melemah.
