KALTENGLIMA.COM - Menyantap kurma merupakan salah satu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW saat berbuka puasa. Beliau biasa memilih kurma dalam jumlah ganjil. Dalam hadis yang diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah satu di antara kalian ingin berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, cukup dengan air, karena air itu bersih dan mensucikan. " (HR Imam Lima dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim).
Menurut kitab Faidlul Qadir karya Imam Asy Syaukani yang diterjemahkan oleh Amir Hamzah Fachruddin, Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan menyantap kurma dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9 butir.
Kenapa Nabi Muhammad SAW Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil?
Masih merujuk pada sumber yang sama, Al Munawi menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memilih untuk memakan tujuh butir kurma karena beliau menyukai bilangan ganjil. Dikatakan bahwa beliau sering mengonsumsi kurma saat berbuka puasa atau menjelang pelaksanaan salat Idul Fitri.
Baca Juga: Aktris Lee Si Young Dikabarkan Berpisah dengan Suaminya Setelah 8 Tahun Menikah
Sebuah hadits menyebutkan sebagai berikut:
"Adalah Rasulullah SAW tidak pergi untuk melaksanakan salat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil." (HR Bukhari)
Selain itu, dalam hadits lain, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil dapat melindungi dari racun dan sihir, seperti yang dicatat dalam buku "24 Jam Belajar Sunah Nabi" karya Romy Hernadi.
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash, Nabi Muhammad SAW bersabda,
Baca Juga: Surat Al-'Alaq (ayat 1-19): Arab, Latin, Arti, dan Hubungannya dengan Peristiwa Nuzulul Qur'an
"Barang siapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir."
Nabi SAW juga pernah menyampaikan bahwa kurma ajwa berasal dari surga. Berikut adalah bunyi haditsnya:
"Kurma ajwa itu berasal dari surga, ia adalah obat dari racun." (HR Ibnu Majah)
Baca Juga: Ide Menu Sahur : Resep Oseng Tahu Tempe