KALTENGLIMA.COM - Seorang nasabah BRI di Kalimantan Selatan (Kalsel), mengaku saldo miliknya raib Rp1,5 miliar di rekening, Minggu (10/9) sore.
Terkati berita yang beredar, BRI menghimbau nasabah untuk menjaga kerahasian data transaksi, dan mengingatkan berhati-hati terhadap beragam modus penipuan.
Terkait bobolnya saldo nasabah hingga miliaran itu, pimpinan BRI Cabang Kandangan(Kalsel), I Nengah Budi Harsana, langsung mengeluarkan pres rilis.
Berikut penegasan pihak BRI dalam rilis yang di terima redaksi kaltenglima.com, Senin 11 September 2023, petang.
Baca Juga: Usai Asnawi dan Fuji, Kini Marselino Ferdinan dan Maria Theodore
I Nengah Budi Harsana mengatakan, saat ini BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang mengaku korban penipaun. BRI juga sangat menyesalkan kejadian tersebut, hingga menyebabkan nasabah itu jadi korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.
"BRI juga berempati atas kajadian itu. Namun demikian, bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," katanya.
Disebutkannya, pihak BRI bahwa senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Baca Juga: Pabrik Sawit Dibangun di Bintang Ninggi, Nadalsyah : Buka Lapangan Kerja untuk Masyarakat Lokal
Selain itu, BRI juga menghimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dsb.) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dengan maraknya penipuan dan semakin beragam secara digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," terangnya.(***)