KALTENGLIMA.COM - Polres Gresik menggelar press release kasus siswi SD di Gresik dicolok tusuk pentol.
Hasil dari pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SA (8).
Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tuharianto menyampaikan hasil MRI SA, siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan.
Baca Juga: Andre Taulany and Friends Guncang Panggung Pestapora 2023, Dikta : di Sini Gue Diuji
Adapun pemicu kekerasan tersebut adalah karena korban dimintai uang namun menolak untuk memberikannya.
Orang tua korban pun melaporkan hal tersebut ke pihak sekolah.
Namun, orang tua korban merasa pihak sekolah ingin menutupi kasus tersebut, karena tak kunjung merespons permintaan rekaman CCTV untuk mencari bukti.
Baca Juga: Yuki Kato Diperiksa Kepolisian Terkait Dugaan Promosi Judi Online
Kasus ini akhirnya ditangani oleh Polres Gresik setelah orang tua korban melaporkannya ke polisi.
Dalam rangka penyidikan, kepada korban yang berinisial SA ini telah dilakukan serangkaian pemeriksaan antara lain pemeriksaan fungsi mata dan anatomi mata.
Pemeriksaan anatomi mata ini dilakukan dengan alat MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya.
Baca Juga: Dituding Belum Move On, Azizah Salsha Langsung Pamer Foto Bareng Pratama Arhan dan Tulis Curhatan
Namun yang mengejutkan, tim medis yang memeriksa tidak menemukan adanya bekas tindak kekerasan di mata SA yang dikabarkan dicolok oleh kakak kelasnya.
Hasil pemeriksaan MRI juga tidak menemukan adanya perdarahan pada mata kanan korban ataupun robekan mata.