nasional

Upaya Berantas DBD, Kemenkes Berencana Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia

Kamis, 18 Januari 2024 | 12:41 WIB
Ilustrasi nyamuk DBD (Pexels)



KALTENGLIMA.COM - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) berencana akan membangun pabrik telur nyamuk ber-wolbachia. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya inovasi terbaru dalam penanganan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Maxi Rein Rondonuwu, selaku Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI menjelaskan bahwa pada saat ini kapasitas produksi telur ber-wolbachia di Indonesia masih terbatas. Lima kota yang saat ini menjadi lokasi pilot project nyamuk ber-wolbachia memerlukan sekitar 40 juta telur per minggunya.

Maka karena itu Maxi mengatakan perlu proses secara bertahap untuk menjadikan inovasi nyamuk ber-wolbachia ini menjadi program nasional.

Baca Juga: Terduga Bandar Diringkus, 181,48 Gram Sabu Gagal Edar di Barito Urara

"Kita kan sekarang ini yang sudah punya kapasitas produksi untuk wolbachia itu ada di lab UGM, Yogyakarta sekitar mungkin 8 juta telur per minggu. Kemudian di labkesmas Salatiga Jawa Tengah juga sekitar juga 7-8 juta telur per minggu," ucap Maxi ketika di Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).

Kemenkes RI menuturkan jika teknologi wolbachia ini sudah terbukti ampuh secara penelitian yang dapat menekan angka kasus DBD. Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta mengungkapkan bahwa teknologi wolbachia ini menurunkan kapasitas perawatan inap hingga sebesar 60 persen.

Adapun lomasi pilot project untuk nyamuk ber-wolbachia di Indonesia saat ini tengah dilakukan di Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.

Baca Juga: Catat! Ini Lima Tips Turunkan Kadar Gula Darah Tanpa Minum Obat

“Kalau kita punya kapasitas yang besar, kita bisa bertahap untuk memperluas cakupan kita untuk nyamuk ber-wolbachia. Jadi ini lagi proses untuk pembuatan pabrik untuk telur nyamuk," ucap Maxi.

"Sekarang itu di laboratorium UGM masih manual, bagaimana itu proses melakukan perkawinan sehingga telur-telur itu sudah ber-wolbachia," pungkasnya.

Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga. Bakteri ini tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga serta tidak dapat mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.

Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Series Curi Perhatian, Cek Spesifikasinya di Sini!

Teknologi ini dilakukan dengan menginfeksi nyamuk aedes aegypti penyebab DBD dengan bakteri wolbachia. Bakteri wolbachia memiliki kemampuan untuk memblok replikasi virus dengue di dalam nyamuk. Akibatnya, nyamuk tidak dapat lagi untuk menularkan virus dengue saat menggigit tubuh seseorang.

Nyamuk ini juga telah dilepas ke populasi alami dengan tujuan agar nyamuk dapat kawin dengan nyamuk di lingkungan dan menghasilkan anak-anak ber-wolbachia. Maka dengan begini dampak perlindungan wolbachia terhadap penularan DBD bisa berkelanjutan.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB