nasional

Impor Jagung Disetop, Ini 3 Alasan Utamanya

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:29 WIB
Petani jagung sedang melakukan pembeluan hasil panen. (doknet/ist)



KALTENGLIMA.COM - Pemerintah mengumumkan akan menyetop impor jagung sebelum panen raya pada bulan April 2024. Terdapat sejumlah pertimbangan mengapa pemerintah mengambil langkah itu.

Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menjelaskan, penyetopan importasi berkaitan dengan musim panen di dalam negeri. Berikut rinciannya.

1. Produksi Dalam Negeri Meningkat

Pada Rabu (13/3/2024) lalu, Badan Pangan Nasional sudah mengumpulkan stakeholder terkait dalam rapat koordinasi (rakor) untuk sama-sama berkomitmen melakukan penyerapan jagung, utamanya jagung pakan. Hal ini menyikapi angka produksi jagung yang semakin naik seiring panen raya.

Baca Juga: Idap Stiff Person Syndrome, Begini Kondisi Terkirini Celine Dion

"Terlebih ada surplus antara produksi dan konsumsi, sehingga progres positif seperti ini harus dapat kita manfaatkan secara optimal untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung di hulu maupun hilir," ucap Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/3/2024).

Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan total produksi jagung di empat bulan awal tahun ini dapat mencapai 5,34 juta ton. Jumlah ini melebihi sekitar 500 ribu ton dari produksi di periode sama tahun sebelumnya.

2. Optimalkan Serapan Jagung Dalam Negeri

Arief menyebutkan, penyetopan impor yang dilakukan pemerintah cukup terukur. Menurutnya ini merupakan momentum untuk menyerap produksi jagung dalam negeri sebanyak-banyaknya.

Baca Juga: Jadwal Final All England 2024: Fajar/Rian, Ginting dan Jonatan Wakili Indonesia

"Dengan kita setop importasi jagung jelang panen raya, ini berarti importasi yang dilakukan pemerintah sangat terukur dan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani. Maka, saat panen raya inilah momentum bagi kita untuk menyerap sebanyak-banyaknya produksi dalam negeri," urai Arief.

Seperti yang diketahui, pada akhir 2023 lalu, Perum Bulog melakukan importasi jagung pakan untuk membantu kebutuhan para peternak yang ketika itu kesulitan mendapatkan bahan baku pakan. Kebijakan impor jagung yang dilakukan pemerintah ditujukan untuk menstabilkan pasokan pakan peternak mandiri.

Menurutnya, Badan Pangan Nasional juga memastikan komitmen Perum Bulog beserta stakeholder terkait lainnya untuk menyerap jagung hasil produksi dalam negeri.

Baca Juga: Heboh! Salat Tarawih Kilat di Ponpes Indramayu, Ini Kata MUI

Dalam waktu dekat Kementerian Pertanian akan menyiapkan data lokasi panen, petani jagung, serya kelompok tani jagung secara by name by address. Mereka akan dihubungkan kepada peternak mandiri, feedmill (pabrik pakan), dan non feedmill pada saat panen raya.

3. Cegah Harga Anjlok

Selain itu, Arief juga menjelaslan, sebelum panen raya di April 2024, impor jagung disetop untuk menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh. Pemerintah akan mengutamakan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan.

"Sering saya sampaikan bahwa concern kita adalah mengutamakan produksi dalam negeri, sehingga saat menjelang panen raya jagung seperti sekarang ini, pemerintah memutuskan untuk menghentikan importasi jagung pakan dan tentunya kita berharap kebutuhan pakan para peternak khususnya peternak mandiri dapat dipenuhi dari hasil panen petani kita," tegas Arief.

Baca Juga: Doa Qunut Subuh Versi Panjang dan Pendek, Beserta Artinya

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB