KALTENGLIMA.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan dampak positif dan negatif dari rencana pembangunan kereta cepat dari Brunei Darussalam hingga ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia menyatakan bahwa konektivitas yang ditawarkan oleh proyek tersebut merupakan hal yang penting, namun juga perlu diingat bahwa adanya perbatasan antar negara selalu membawa konsekuensi yang perlu diperhatikan.
Moeldoko melihat rencana tersebut sebagai langkah positif dalam meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul di wilayah perbatasan. Dia menilai bahwa kehadiran kereta cepat dapat memfasilitasi transportasi manusia dan barang antara Indonesia, Brunei Darussalam, dan negara-negara lainnya di sekitarnya.
Di sisi positif, Moeldoko melihat bahwa kereta cepat dapat mempercepat mobilitas manusia dan barang, serta mempererat hubungan ekonomi antar negara. Namun, di sisi lain, dia juga mengakui bahwa kehadiran moda transportasi darat di perbatasan negara dapat membawa dampak negatif seperti memudahkan penyelundupan senjata dan narkoba.
Baca Juga: Menjelang Mudik Lebaran 2024, Ini Cara Gampang Cek Lokasi Rest Area
Meskipun demikian, Moeldoko menekankan bahwa kehadiran kereta cepat tersebut memiliki potensi untuk membawa manfaat besar bagi sektor ekonomi dan rantai pasokan, serta mempererat hubungan antarnegara yang sudah ada. Meskipun pemerintah Indonesia belum memastikan keterlibatannya dalam proyek kereta cepat dengan negara tetangga, rencana tersebut dapat menjadi dorongan positif bagi pertumbuhan di wilayah Kalimantan.
Dengan demikian, Moeldoko mengakui bahwa proyek kereta cepat Brunei Darussalam-IKN memiliki dampak yang kompleks, dengan potensi manfaat besar namun juga risiko dan dilema yang perlu dihadapi secara bijaksana dalam pembangunannya.