KALTENGLIMA.COM - KM Budi Utama, sebuah kapal pinisi, tenggelam di perairan selatan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan, menjelaskan bahwa kapal wisata tersebut tenggelam akibat diterjang gelombang tinggi dan arus kuat, serta mengalami gangguan pada pompa kuras air laut.
Ridwan menyatakan bahwa kapal tenggelam pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WITA saat dalam perjalanan menuju Pulau Komodo, setelah berangkat dari pelabuhan Labuan Bajo pada pukul 06.00 WITA.
Baca Juga: Pesaing Tesla yang Produksi Mobil Listrik di AS Alami Kebangkrutan
Informasi mengenai kecelakaan kapal tersebut diterima oleh Basarnas Maumere melalui Pos SAR Manggarai Barat.
Kronologi kejadian dimulai pada pukul 06.00 WITA ketika kapal pinisi Budi Utama berangkat dari Labuan Bajo mengantar wisatawan menuju Pulau Komodo. Sekitar pukul 07.00 WITA di perairan Pulau Padar, kapal tersebut tenggelam.
Semua wisatawan dan anak buah kapal berhasil dievakuasi dengan selamat oleh Tim SAR Gabungan ke Labuan Bajo.
Baca Juga: Barito Utara Terrima Kunjungan PLN (Persero) UP3 Kuala Kapuas.
Namun, terdapat perbedaan jumlah wisatawan dan anak buah kapal yang tercatat pada manifest dengan jumlah yang dievakuasi.
Menurut manifest yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, tercatat 10 wisatawan nusantara dan lima anak buah kapal. Namun, Tim SAR Gabungan mengevakuasi 15 wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara, dan tujuh anak buah kapal.
Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 22 korban dari kapal pinisi KM Budi Utama yang tenggelam di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Muhlis Temui Warga Kecamatan Montallat, Begini Harapannya
Salah satu wisatawan yang menjadi korban kapal tenggelam tersebut adalah Sekretaris Pribadi Sekwan DPRD Bali, Ni Made Diah Karisma Rustanti.