KALTENGLIMA.COM - Aphelion adalah sebuah fenomena astronomi di mana Bumi mencapai titik terjauhnya dari Matahari dalam orbitnya. Fenomena ini terjadi setiap tahun, dan di tahun 2024, aphelion terjadi pada tanggal 5 Juli.
Banyak yang mengaitkan aphelion dengan suhu dingin yang dirasakan di beberapa wilayah di Pulau Jawa akhir-akhir ini.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menegaskan bahwa tidak ada hubungan langsung antara aphelion dan cuaca dingin di Jawa.
Baca Juga: Gegara Gas Bocor, Rumah di Bogor Terbakar: 3 Penghuni Rumah Terluka
Lalu, apa yang menyebabkan cuaca dingin di Jawa?
Menurut BMKG, cuaca dingin di Jawa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Musim kemarau: Saat ini, Indonesia sedang berada di musim kemarau, di mana langit cerah dan minim awan. Hal ini menyebabkan radiasi panas bumi terlepas ke luar angkasa dengan mudah, sehingga suhu udara di malam hari menjadi lebih dingin.
- Angin muson Australia: Angin muson Australia membawa massa udara kering dan dingin dari Australia ke Indonesia, yang turut memperkuat efek pendinginan.
- Kondisi geografis: Daerah dataran tinggi atau pegunungan di Jawa cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembapan yang lebih rendah.
Baca Juga: Redmi Pad SE 4G: Siap Meluncur di Bulan Juli 2024!
Aphelion memang terjadi, namun tidak secara langsung menyebabkan cuaca dingin di Jawa.
Cuaca dingin di Jawa disebabkan oleh kombinasi faktor, seperti musim kemarau, angin muson Australia, dan kondisi geografis. ***