KALTENGLIMA.COM - Sebanyak 140 warga di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut.
Para pengungsi saat ini tinggal di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagelaran dan sebuah musala sebagai tempat penampungan sementara.
Koordinator pengungsi, Iding, menjelaskan bahwa seluruh pengungsi sudah lima hari bertahan di lokasi pengungsian.
Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pilgub Jakarta, KPU DKI Gelar Pleno Hari Ini
Meski demikian, sebagian warga sudah mulai membersihkan rumah mereka yang terdampak banjir, meskipun tetap memilih untuk tidur di tempat pengungsian pada malam hari demi keamanan.
Iding juga mengungkapkan beberapa kendala yang dialami pengungsi selama berada di tempat penampungan. Masalah utama yang dihadapi adalah minimnya penerangan serta tidak adanya petugas medis yang berjaga selama 24 jam.
Kondisi ini menyebabkan banyak pengungsi mengalami gangguan kesehatan, seperti penyakit kulit, demam, dan muntah-muntah. Diperkirakan sekitar 80 persen dari pengungsi telah terkena penyakit kulit.
Baca Juga: KPK Lelang 31 Tas Mewah Rafael Alun Hermes Birkin Seharga Rp 241 Juta, Bagaimana Cara Mengikutinya?
Ia menekankan bahwa dengan status siaga darurat bencana yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang, seharusnya ada respons yang lebih baik di lapangan.
Iding menyayangkan bahwa kondisi di lapangan tidak sesuai dengan status darurat yang diumumkan, terutama terkait ketersediaan petugas medis yang tidak siaga sepanjang waktu.