KALTENGLIMA.COM - Sebanyak 996 warga di DKI Jakarta terpaksa mengungsi ke 17 lokasi berbeda setelah rumah mereka terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.
Lokasi pengungsian tersebar di berbagai fasilitas umum seperti kantor kelurahan, masjid, mushala, sekolah, dan tenda darurat.
Baca Juga: Berani Bersihkan Kebun Sawit Ilegal di Tesso Nilo, Ketua DPD RI Beri Pujian
Menurut Yohan, hingga saat ini banjir masih merendam 100 rukun tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
BPBD terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Gulkarmat untuk mempercepat proses penyedotan air.
Selain itu, mereka juga memastikan saluran-saluran air tetap berfungsi guna mengurangi dampak banjir.
Baca Juga: Indonesia Beri Bantuan 10 Ribu Ton Beras untuk Palestina
Beberapa lokasi pengungsian yang digunakan warga antara lain Aula Kelurahan Bidara Cina, Masjid Jami Ittihadul Ikhwan di Kampung Melayu, serta SDN 01/02 Kampung Melayu.
Pengungsi lainnya tersebar di tempat ibadah seperti Masjid Al Ridwan Jatipadang, Masjid Al-Hawi di Cililitan, hingga RPTRA Segas Karet Tengsin.
Salah satu lokasi pengungsian terbesar tercatat di Cipinang Melayu dan RW 10, dengan total 95 KK atau 337 jiwa mengungsi.