nasional

Sepekan ke Depan Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Wilayah RI, Ini Daftarnya

Minggu, 13 Juli 2025 | 19:14 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem (Unsplash/ Bekzhan Talgat)

 

KALTENGLIMA.COM - Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, walaupun sudah memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap sampai akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen zona musim di Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau.

Dalam sepekan ke depan, untuk wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, masih berisiko tinggi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

"Meskipun kita sudah memasuki pertengahan musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat dan cuaca ekstrem di banyak wilayah," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Jumat (11/7/2025).

Baca Juga: 3 Momen Istri Diplomat Kemlu Minta Penjaga Kos untuk Cek Kamar Korban

Dilansir situs BMKG, dinamika atmosfer yang kompleks masih memicu terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan deras. Fenomena seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi dan pertemuan angin, serta potensi sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik, terus mendorong pembentukan awan hujan dalam skala luas.

Dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan yang signifikan terjadi di sejumlah wilayah. Pada 9 Juli, hujan harian di atas 50 mm terjadi di Nabire dan Kalimantan Barat, sementara pada 8 Juli, hujan sangat lebat tercatat di Papua Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Maluku, dan Papua. Kondisi tersebut menyebabkan bencana hidrometeorologis, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, hingga kerusakan infrastruktur.

BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam periode 12-18 Juli 2025. Hujan lebat berisiko terjadi di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, dengan status siaga yang sudah dikeluarkan.

Baca Juga: Ajudan Beberkan Kondisi Jokowi Saat Ini: Bugar, Sehat Walafiat

Selain itu, angin kencang berpotensi melanda wilayah barat hingga timur Indonesia, termasuk Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Di lautan, kecepatan angin lebih dari 25 knot diprediksi akan memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan seperti Perairan Utara Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Arafuru, Laut Timor, Laut Banda, Laut Seram, Samudera Pasifik sebelah utara Maluku Utara, dan serta Samudera Hindia sebelah barat daya Banten, sebelah selatan Jawa, dan sebelah selatan NTT.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat datang tiba-tiba. Ia juga meminta masyarakat menjauhi area terbuka ketika terjadi petir, menghindari pohon atau bangunan tua saat angin kencang, serta tetap menjaga kesehatan sebab cuaca terik masih mungkin terjadi di tengah pola hujan yang aktif.

"Masyarakat harus tetap waspada, meskipun secara kalender kita berada di musim kemarau. Jangan lengah. Cuaca bisa berubah cepat dan membawa dampak besar," tegasnya.

Baca Juga: Toko Obat Terlarang Digerebek Polisi, Raup Keuntungan Rp 4-10 Juta Sehari

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB