nasional

Pertamina Pertama Kali Kirim Bahan Bakar Pesawat Berbahan Baku Jelantah

Kamis, 14 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Ilustrasi Pertamina. ((Dok. Pertamina))

 

KALTENGLIMA.COM - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), memulai pengiriman perdana produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah (used cooking oil/UCO) dari Kilang RU IV Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam seremoni pada Selasa, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menyebut langkah ini sebagai pencapaian penting dalam pengembangan energi bersih di Indonesia, memanfaatkan sumber daya nabati seperti kelapa sawit, nyamplung, dan minyak goreng bekas.

Produksi SAF ini diharapkan menjadi kado kemerdekaan pada Agustus 2025 sekaligus mendukung transisi energi dan pengurangan emisi di sektor penerbangan nasional.

 Baca Juga: Kejagung Bakal Masukkan Riza Chalid ke DPO Minggu Ini

Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia menjelaskan kapasitas produksi SAF di Kilang Cilacap mencapai sekitar 1.200 kiloliter per hari dengan campuran 3 persen minyak jelantah, yang memerlukan pasokan sekitar 40 kiloliter UCO setiap harinya.

Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, menambahkan bahwa kandungan minyak fosil dalam SAF saat ini berkisar 97–97,5 persen, sementara sisanya berasal dari minyak jelantah.

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku, PT Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan mekanisme pengumpulan minyak jelantah melalui SPBU dan asosiasi pengumpul.

Baca Juga: Ombudsman Catat Omzet Pedagang Menurun Imbas Kasus Beras Oplosan

Saat ini, sudah ada 25 SPBU yang menjadi titik pengumpulan, dengan rencana memperluas ke lebih dari 6.000 SPBU di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Legowo Putra, menuturkan bahwa meski porsi SAF berbasis UCO baru 2,5 persen, keberhasilan pengembangan biosolar yang kini mencapai 40–50 persen menjadi landasan optimisme untuk peningkatan di masa mendatang.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelita Air Service, Dendy Kurniawan, mengumumkan bahwa maskapainya akan menjadi yang pertama menggunakan SAF dalam penerbangan komersial pada 20 Agustus 2025 untuk rute Jakarta–Denpasar.

Baca Juga: Waduh! Harga Emas Antam Hari Ini Ambruk

Ia menegaskan bahwa penggunaan SAF akan mengurangi emisi karbon secara signifikan, sekaligus mengajak penumpang berpartisipasi dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB