KALTENGLIMA.COM - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana menyalurkan bantuan pangan berupa beras fortifikasi hingga akhir tahun 2025.
Beras fortifikasi ini diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B1, B3, B6, B9, B12, serta zinc, yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat.
Menurut Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, keberadaan nutrisi tambahan dalam beras ini diharapkan mampu membantu mencegah masalah stunting pada anak dan memenuhi kebutuhan gizi keluarga melalui konsumsi sehari-hari.
Baca Juga: Remaja Tenggelam di Kali Kramat Jati, Tim Damkar Terus Lakukan Pencarian
Program penyaluran bantuan pangan beras fortifikasi akan dilakukan pada periode Oktober, November, dan Desember 2025 dengan total volume mencapai 1.900 ton.
Bantuan ini difokuskan bagi masyarakat rentan pangan, dengan alokasi masing-masing penerima sebanyak 15 kilogram per bulan hingga akhir tahun.
Arief menegaskan bahwa program ini berbeda dari bantuan beras reguler yang sebelumnya sudah disalurkan, di mana jumlah penerima manfaat mencapai 18,27 juta orang dengan pembagian 10 kilogram untuk dua bulan.
Baca Juga: Alami Kelangkaan, Harga BBM Shell Naik per 1 Oktober 2025
Meski tidak merinci besaran anggaran yang disiapkan, Arief menyampaikan bahwa seluruh pendanaan ditanggung oleh Bapanas.
Ia juga menambahkan bahwa harga beras fortifikasi memang sedikit lebih tinggi dibandingkan beras biasa, dengan selisih sekitar Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram.
Jika harga beras biasa berkisar Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram, maka harga beras fortifikasi diperkirakan berada di kisaran Rp17.000 per kilogram.