KALTENGLIMA.COM - Pencak Silat Nahdlatul Ulama (Pagar Nusa NU) secara resmi mengajukan tuntutan terbuka kepada Trans7 terkait program XPOSE UNCENSORED yang dinilai menghina serta merendahkan martabat kiai dan pesantren.
Dalam pernyataan resmi di Jakarta, Ketua Umum Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen, menegaskan bahwa tayangan tersebut bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan bentuk kelalaian moral dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
Ia menegaskan bahwa pesantren bukan tempat hiburan dan kiai bukan bahan olok-olok karena keduanya merupakan penjaga akidah dan benteng kebudayaan bangsa.
Baca Juga: Tower Sutet di Klaten Roboh Usai Diterpa Hujan dan Angin Kencang
Pagar Nusa menilai tindakan Trans7 telah menyakiti perasaan umat Islam, khususnya para santri, serta mencederai kehormatan pesantren sebagai lembaga pendidikan moral. Oleh karena itu, organisasi ini menuntut dua hal kepada Trans7 dan TransCorp.
Pertama, agar segera menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada umat Islam, kiai, santri, dan seluruh keluarga besar pesantren.
Kedua, menuntut adanya langkah nyata yang transparan untuk memulihkan nama baik kiai dan pesantren yang dinilai telah tercemar akibat tayangan tersebut.
Baca Juga: Wakili Gubernur Agustiar Sabran, Sekda Nuryakin Letakkan Batu Pertama Koperasi Merah Putih
Muchamad Nabil Haroen menegaskan bahwa selama tuntutan itu belum dipenuhi, Pagar Nusa akan terus melanjutkan aksi protes dengan kekuatan yang lebih besar sebagai bentuk kesetiaan terhadap kehormatan kiai dan pesantren.
Ia menambahkan bahwa gerakan “Bela Kiai, Jaga Pesantren” bukan sekadar perlawanan, melainkan wujud cinta dan loyalitas terhadap ulama serta nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Menurutnya, membela kiai sama halnya dengan membela negeri, sebab menghina pesantren berarti merendahkan akar budaya bangsa.