KALTENGLIMA.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) pada 2026 memerlukan sekitar 82,9 juta porsi protein setiap hari, sesuai jumlah penerima manfaat.
Ia menjelaskan bahwa jika satu orang membutuhkan satu telur per hari, maka diperlukan 82,9 juta butir telur. Hal yang sama berlaku jika sumber protein diganti dengan ikan atau bahan lainnya.
Pemerintah kini sedang mencari tambahan pasokan protein agar kebutuhan program tersebut dapat terpenuhi tanpa menimbulkan gejolak harga di pasar.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Timbulkan Kerusakan Lahan dan Korban Luka
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa peningkatan permintaan tanpa diikuti pertambahan produksi berpotensi mendorong kenaikan harga protein.
Oleh karena itu, pemerintah mencari berbagai solusi, salah satunya dengan memanfaatkan keragaman sumber protein di setiap daerah.
Ia mencontohkan perbedaan pola konsumsi antara Papua, Sumatera, dan Jawa sebagai potensi yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pelaksanaan MBG secara merata di seluruh Indonesia.
Selain itu, Zulhas menyoroti target Indonesia untuk mencapai swasembada protein pada 2026. Ia menilai kecukupan gizi, terutama protein, sangat penting untuk mendukung peningkatan kecerdasan generasi muda.
Berdasarkan data IQ global, negara maju memiliki rata-rata IQ di atas 109, sementara Indonesia masih berada di kisaran 90-an.
Dengan ketersediaan protein yang memadai, pemerintah berharap kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat dan mampu bersaing di tingkat internasional.