KALTENGLIMA.COM - TNI menegaskan keterlibatan penuh dalam operasi penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan mengerahkan total 33.860 personel dari tiga matra serta mengoptimalkan penggunaan 79 alat utama sistem persenjataan berupa pesawat sayap tetap, helikopter, kapal perang, dan kapal ADRI untuk mendukung distribusi logistik serta pergerakan pasukan.
Hingga saat ini, TNI telah menyalurkan bantuan logistik sebanyak 2.230,5 ton kepada masyarakat terdampak melalui berbagai sarana transportasi, mulai dari udara, laut, dan darat hingga pengantaran langsung oleh prajurit di lapangan.
Dalam penguatan dukungan tersebut, dua pesawat diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju Banda Aceh, disusul satu pesawat Hercules ke Lanud Suwondo Medan dengan membawa tambahan perlengkapan seperti sembako, forklift, mobil pengolahan air bersih, serta 24 tenaga kesehatan TNI AD yang akan bertugas sebagai satuan tugas kesehatan bergerak di wilayah Aceh.
Baca Juga: Empat Turis Jepang Terekam Mencuri di Bali, Sekolah di Kyoto Angkat Bicara
TNI juga memastikan bantuan menjangkau daerah-daerah terisolasi melalui pengoperasian pesawat Cassa dan berbagai jenis helikopter, sebagai wujud kehadiran negara dalam membantu masyarakat secara maksimal.
Di sektor infrastruktur, TNI mempercepat pembangunan jembatan darurat dengan total 32 titik jembatan bailey, satu di antaranya telah rampung sepenuhnya, sementara lainnya masih dalam tahap pengiriman dan pemasangan, serta menyiapkan 14 jembatan aramco yang dikirim melalui kapal ADRI dari Tanjung Priok.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya air bersih, TNI menambah dua unit mobil penjernih air sehingga total unit yang beroperasi menjadi 12, mengingat masih banyak wilayah terdampak yang kekurangan air layak konsumsi.
Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka Pengeroyokan Matel, 6 Anggota Yanma Langsung Akan Disidang Etik Polri
Seluruh upaya tersebut dilakukan melalui koordinasi berkelanjutan dengan kementerian dan lembaga terkait agar penanganan bencana dapat berjalan secara efektif dan optimal.