KALTENGLIMA.COM – Nasabah Bank Syariah Indonesia di buat geger usai hacker dengan akun Twitter @darktracer_innt mengaku telah meretas 15 juta data nasabah.
Rupanya tak hanya data nasabah, data pegawai dan 1,5 terabyte internal data juga diretas.
Sebelumnya, BSI disebut menjadi korban ransomware. Sebab, beberap ahari yang lalu sejumlah nasabah mengeluh tidak dapat bertranskasi bahkan aplikasi BSI pun tidak bisa di akses.
Baca Juga: Gelar Fan Meeting di Jakarta, Aktor Kim Young Dae Ungkap Ingin Akting Bersama Iqbal Ramadhan
Kemunculan akun Twitter @darktracer_int memperkuat kabar jika BSI menjadi korban ransomware.
Menanggapi kabar ramai ini, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, hery Gunardi buka suara, Ia menyebutkan seluruh layanan perbankan perseroan sudah berangsur normal dan pulih sejak Kamis, 11 Mei 2023.
Gangguan yang terjadi dapat dipulihkan dan ini merupakan response recovery yang baik.
Baca Juga: Usai Membongkar Keburukan Nikita Mirzani, Akun Instagram Antonio Dedola Diretas
"Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan respons recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah," ujar Hery dalam siaran pers.
Ia juga mengatakan bahwa BSI akan memperkuat keamanan teknnologi perseroan dalam divisi khusus yang berad di bawah CISO (Chief Information and Security Officer). ***