Kaltenglima.com - Meningkatnya peristiwa anak remaja yang hamil di luar nikah di saat pandemi di berbagai daerah di Indonesia, membuat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), sedikit gerah. Pasalnya, jumlah kehamilan di luar nikah ini tentunya menjadi persoalan tersendiri bagi remaja-remaja yang belum siap baik secara mental maupun finansial.
Kondisi sosial dan lingkungan yang buruk termasuk juga mudahnya mendapat informasi dalam dunia teknologi informasi yang dahsyat saat ini, membuat remaja semakin kehilangan daya kreatifnya untuk menghasilkan suatu hal yang positif.
Selain persoalan bagi remaja, tentunya ini juga menjadi tantangan besar bagi Kementerian PPPA, untuk mencegah atau paling tidak bisa meminimalisir disrupsi di kalangan remaja Indonesia.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga dilansir halloternate.com mengaku prihatin terhadap tiga kota di Indonesia dengan jumlah pelajar hamil di luar nikah terbanyak ini.
“Meningkatnya jumlah pelajar hamil di luar nikah disebabkan karena banyak faktor, mulai dari faktor ekonomi, sosial, hingga pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung," tukas Menteri Puspayoga yang dikutip dari halloternate.com dengan berita berjudul Pandemi, Banyak Pelajar Hamil Diluar Nikah, Ini Kota dengan Jumlah Pelajar Hamil Diluar Nikah Terbanyak
dengan link https://ternate.hallo.id/nusantara/pr-1862715735/pandemi-banyak-pelajar-hamil-diluar-nikah-ini-kota-dengan-jumlah-pelajar-hamil-diluar-nikah-terbanyak
Sementara 3 daerah yang menjadi penyumbang remaja hamil di luar nikah cukup mengejutkan tercatat sesuai urutan, adalah; Tangerang Selatan, Yogyakarta, dan Kabupaten Madiun.
Ketiga daerah ini berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pengadilan Agama setempat mencetak remaja atau pelajar yang hamil di luar nikah dengan peningkatan yang cukup drastis. Bahkan Kabupaten Madiun peningkatannya mencapai 100% dibanding tahun sebelumnya.
Penulis Lucia Rahali-halloternate.com