nasional

Menyikapi Isu Kenaikan Harga Kedelai, Perajin Tahu dan Tempe Dijanjikan Subsidi

Rabu, 23 Februari 2022 | 19:35 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi Foto: https://ariefprasetyoadi.com/ (Tim Kalteng Lima 02)

kaltenglima.com-Isu kenaikan harga kedelai di tingkat Internasional pada beberapa bulan ke depan, dipastikan berdampak langsung pada harga tahu dan tempe.
Kedua jenis makanan ini dipastikan akan mengalami kenaikan dari harga sebelumnya.

Kondisi ini tentunya dikhawatirkan akan berdampak ke bahan pokok lainnya, karena tahu dan tempe sudah menjadi bagian yang terpisahkan dari menu di meja makan sebagian besar masyarakat.

Mengenai isu kenaikan harga tempe dan tahu di Indonesia, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyebut, Pemerintah telah menyiapkan beberapa skema kolaborasi berbagai lembaga Pemerintahan seperti Kemenko Perekonomian - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Sekretariat Kabinet, Kementerian Koperasi dan UKM dan non Pemerintah seperti Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia), Asosiasi lainnya guna solusi dari isu stabilisasi harga kedelai yang berdampak pada kenaikan harga Tempe dan tahu di Indonesia.

“Skema penugasan pemerintah atau skema subsidi kepada pengrajin tempe dan tahu dapat dilakukan kepada Perum Bulog oleh Badan Pangan Nasional” kata Arief saat mengunjungi sejumlah Stakeholders perwakilan penggiling padi, peternak layer, dan asosiasi petani tebu rakyat Indonesia di Yogyakarta melalui siaran pers Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA) yang diterima kaltenglima.com, Selasa (22/02/2022).

Menurut Arief, skema tersebut tentunya akan diusulkan dan dibahas pada Rapat lanjutan sejumlah pihak dan persetujuan Presiden Joko Widodo.

Selain itu, Arief mengatakan bahwa Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) berencana akan bertransformasi dalam digitalisasi data stok dan harga pangan melalui dashboard neraca pangan, sehingga Badan Pangan Nasional menjadi sentral data untuk semua stakeholders.

“Untuk kemudahan masyarakat dalam mengakses ketersediaan pangan, Badan Pangan akan transformasi digitalisasi dashboard pangan,”jelas Arief.

Lebih jauh Arief mengatakan, mengenai isu pangan telur, terdapat dua strategi yang akan ditempuh Badan Pangan Nasional dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga telur, yakni melalui penugasan kepada BUMN Perum Bulog serta skema komersial melalui Holding Pangan ID Food.

Menurutnya hal ini merupakan kolaborasi Antara Badan Pangan Nasional dengan Kementerian BUMN, sebagaimana yang dipesankan Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya untuk menciptakan Ekosistem di Indonesia.

Arief menambahkan kolaborasi stabilisasi pangan juga selaras dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk dapat menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan melalui sinergi dengan Kementerian Perdagangan.

Saat berada di Yogyakarta Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi juga menghadiri kegiatan pembukaan Musyawarah Nasional (MUNAS) V Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Yogyakarta secara luring bersama Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, turut hadir Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin secara daring sekaligus meresmikan pembukaan Munas V APTRI.

Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan Pemerintah terus berupaya memenuhi pasokan kebutuhan gula dalam negeri, komitmen ini terus diimplementasikan melalui program revitalisasi industri gula, dan berharap Indonesia dapat kembali meraih kejayaan dengan memperbaiki kondisi dan kualitas pabrik gula agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas yang juga akan berimbas pada kesejahteraan petani.(***)

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB