nasional

BNPT Awasi Penceramah Radikal, LAKSI: Masyarakat Harus Meningkatkan Kewaspadaan Nasional

Sabtu, 12 Maret 2022 | 16:20 WIB
Azmi. Hidzaqi (kiri) Kordinator LAKSI Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (Tim kalteng LIma 06)

kaltenglima.com- Keberadaan penceramah maupun tokoh agama yang sering menebar narasi perpecahan sedang menjadi sorotan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Sikap tegas BNPT ini banyak mendapat dukungan masyarakat, termasuk Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI).

Kordinator LAKSI Azmi Hidzaqi mengatakan, mendukung adanya imbauan dari BNPT dan pemerintah terkait larangan agar masyarakat tidak mengundang penceramah agama, yang sering menghidupkan narasi radikalisme, intoleransi, dan terorisme.

Merujuk pernyataan Presiden Jokowi terkait penceramah radikal merupakan peringatan kuat untuk meningkatkan kewaspadaan nasional.

Oleh karena itu untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat maka kita harus ikut mendukung terwujudnya Disiplin Nasional, yakni terkait larangan untuk memanggil penceramah agama, yang sering menebarkan narasi radikal intoleran. Selain itu juga publik di minta untuk menjaga kesatuan bangsa, terkait penggunaan media sosial.

“Kami berharap masyarakat agar tidak terjebak dengan narasi dari kelompok yang selama ini gencar melakukan provokasi untuk menjatuhkan pemerintah melalui media sosial, oleh karena itu masyarakat mesti waspada dengan ajakan untuk melakukan sesuatu yang dapat merusak tatanan persatuan dan kesatuan bangsa,”kata Azmi Hidzaqi melalui siaran pers yang diterima kaltenglima.com, Jumat (11/3/2022).

Tidak bisa di pungkiri bahwa strategi kelompok radikalisme memang bertujuan untuk menghancurkan Indonesia, melalui berbagai cara yang saat ini di lakukan salah satunya dengan cara menyebarkan ideologi radikal dan intolerans.

Sehingga bibit-bibit permusuhan sesama anak bangsa dapat di bangun, sehingga mereka dengan mudah dapat saling mengadu domba anak bangsa. Selain itu juga mereka kerap melakukan politisasi isu keagamaan untuk kepentingan tertentu yang pada ahirnya mengorbankan masyarakat.

Oleh karena itu, kata Azmi, pihaknya, mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi persoalan terorisme, dengan bijak menggunakan media sosial, karena media sosial kerap dijadikan tempat untuk menyebarkan paham radikalisme tersebut. (*)

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB