nasional

DPR Sentil Mendag Soal Minyak Goreng, Mufti Anam : Malu Kami Pak Sama Rakyat

Sabtu, 19 Maret 2022 | 20:06 WIB
Warga saat mengantre membeli minyak goreng curahbsi kawasan pasar Senen Jakarta (Pikiran Rakyat)
kaltenglima.com - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi pada Kamis, 17 Maret 2022. Masalah seputar kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga saat ini.
Mulai dari HET hingga masalah Mendag pernah menuding rakyat menimbun minyak goreng.
 
Dalam rapat Anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam secara blak-blakan menyentil Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi soal aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.
 
"Pak Menteri mau sampaikan panic buying, bagaimana kita tidak panic buying, barangnya nggak ada pak," ucap Mufti Anam.
 
Mufti Anam kemudian menyinggung terkait Mendag yang mengeluarkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET), tetapi barangnya justru langka.
 
"Mau beli, uang nggak ada, bapak seenaknya sendiri bilang di media 'oh yang HET nggak ada, tapi yang mahal ada'. Bapak menelan ludah sendiri pak, bapak bikin peraturan harga Rp14.000 tapi nggak ada barangnya," tutur Mufti Anam dikutip kaltenglima.com dari pikiran rakyat.com.
 
"Malu kami pak sama rakyat pak, kita ini seperti DPR nggak ada artinya di depan konstituen kami pak," katanya.
 
Selain itu, Muhammad Lutfi juga dicecar karena pernah menuding rakyat menimbun minyak goreng.
 
Menurut Mufti Anam, pernyataan itu tidak memperlihatkan empati Muhammad Lutfi kepada rakyat.
 
"Kami melihat Pak Menteri membuat pernyataan-pernyataan yang tidak empati buat rakyat kami, pak Menteri menuduh rakyat kami menimbun," ujarnya, Kamis, 17 Maret 2022.
 
Dikutip dari pikiranrakyat.com dalam artikel berjudul Mendag Buat Aturan HET tapi Minyak Goreng Jadi Langka, DPR: Malu Kami Sama Rakyat Pak
 
Mufti Anam menegaskan bahwa rakyat, jangankan untuk menimbun minyak goreng, membeli makan saja susah.
 
"Pak Menteri tahu nggak, untuk makan besok aja mereka tidak ada. Bahkan di data pak Menteri tadi, pak Menteri menyampaikan 1,7 lipat tersedia, artinya satu orang bisa dapat 2 liter, bagaimana bisa mendapatkan barang?" tuturnya.
 
Meski stok minyak goreng diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Mufti Anam menekankan bahwa rakyat tak memiliki uang untuk membeli minyak goreng.
 
"Tapi pak Menteri tahu nggak, bahwa rakyat kita jangankan untuk makan besok, untuk beli minyak apalagi menimbun tidak ada uang, nggak mungkin, susah," ucapnya. ***
(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)
 

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB