“Tidak hanya sekedar varian original saja sehingga kuliner kenta bisa menjadi kuliner modern yang digemari semua orang termasuk generasi milenial,” tandas Sugianto Sabran.
Senior Manager MURDI, Awan Rahargo menuturkan, pencatatan rekor Muri Festival Mangenta dengan kategori terbanyak ini merupakan salah satu wujud pelestarian budaya nenek moyang yang harus dilakukan, agar tidak hilang dan tetap dapat diketahui oleh masyarakat terutama generasi muda yang akan datang.
"Tadi kami juga sempat mewawancarai beberapa peserta yang ikut dalam Festival Mangenta ini. Ternyata mereka baru pertama kali mengetahui trandisi membuat Kenta, yang biasa dibuat pada saat musim panen tiba. Karena selama ini mereka hanya mengetahui bagaimana bentuk dan rasanya saja, tidak pernah tau cara membuatnya," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari mengatakan, pencatatan rekor MURDI ini sebagai sarana strategis untuk mempromosikan budaya Mangenta kepada masyarakat.
"Bukan hanya bagi masyarakat Kalimantan Tengah, namun juga bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara," katanya.
Pihaknya juga mengundang para chef dari hotel-hotel berbintang yang ada di Kota Palangka Raya untuk dapat hadir dalam kegiatan pencatatan rekor Muri Festival Mangenta tersebut, agar kedepannya mereka dapat berinovasi mengembangkan makan-makanan khas suku Dayak tersebut, menjadi makanan yang lebih modern dan digemari oleh masyarakat. (*)