KALTENGLIMA.COM - Timsus Polri masih menyelidiki kasus tewasnya Brigadir J, yang kini mulai ada titik terang.
Meski saat ini, Polri sudah menetapkan 4 (empat) orang yang sebagai tersangka dalam tewasnya Brigadir J, termasuk eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdi Sambo.
Berbagai spekulasi mengenai penyebab tewasnya Brigadir J di tangan Ferdy Sambo terus bermunculan.
Salah satu yang paling banyak dibahas adalah terkait dugaan perselingkuhan antara mantan Kadiv Propam tersebut dengan seorang Polwan cantik bernama AKP Rita Yuliana.
Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun membeberkan adanya dua motif yang diduga menjadi penyebab Ferdy Sambo tega menghabisi nyawa anak buahnya
Ini adalah dendam daripada pelaku kepada almarhum," ucapnya dalam acara HOTROOM yang dipandu Hotman Paris, Rabu, 10 Agustus 2022 malam melansir Pikiran-rakyat.com.
Berbeda dengan Polri dan Pengacara Bharada E yang bungkam, Kamaruddin Simanjuntak tak ragu menuturkan 2 dugaan yang menjadi motif pembunuhan Brigadir J.
"Sudah, ini ada 2 motivasi," ujarnya.
"Pertama, skuad lama itu dendam, iri kepada almarhum karena ini anak yang lebih disayang," tutur Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.
Baca Juga: HYBE Minta Penggemar Untuk Kirimkan Laporan Aktivitas Jahat Terhadap Girlgrup LE SSERAFIM & NewJeans
Sedangkan dugaan kedua adalah terkait perselingkuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dengan seorang wanita cantik yang belakangan tengah ramai diberitakan.
"Kemudian ada dugaan yang disebut tadi, yang diduga pelakunya adalah si bapak. Dugaan ada perempuan lain yang diisukan cantik-cantik itu," kata Kamaruddin Simanjuntak.
"Kemudian si ibu menanya kepada anaknya atau yang sudah dianggap anaknya, kepada almarhum 'Bapak kemana, kenapa tidak pulang' dan seterusnya," ujarnya.
Diduga Almarhum ini memberitahu 'Bapak pergi ke sana makanya tidak pulang', disebutkanlah satu tempat dengan si cantik ini," ucapnya menambahkan.
Hal itu jugalah yang melatarbelakangi peristiwa keributan antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.
"Maka ketika mereka berangkat tanggal 2 (Juli 2022) bersama-sama ke Magelang, di Magelang itu diduga ada peristiwa pertengkaran antara si bapak dan si ibu, sehingga terjadilah nangis-nangis itu di sana," tutur Kamaruddin Simanjuntak.
"Kemudian, akibatnya ada lagi ancaman kepada dia tapi daripada ajudan, gara-gara Almarhum ini ibu jadi sakit. Artinya, kenapa informasi ini harus diberitahu?," ujarnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Metrotvnews, Kamis, 11 Agustus 2022.***