KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- DPRD Barito Utara akan melaporkan karut marut distribusi elpiji bersubsidi 3 kilogram di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sesuai jadwal, komisi III DPRD Barito Utara dipimpin H Tajeri akan bertolak ke Kantor Pertamina dan ESDM pusat, Kamis, 3 Agustus 2023.
Baca Juga: Baru Rilis Redmi 12 Berbahan Dasar Kaca, Intip Spesifikasinya di Sini
"Sudah kita jadwalkan kemarin. Kamis berangkat ke Jakarta melaporkan masalah mahalnya LPG bersubsidi. Kita gerah juga seperti ada pembiaran," kata Tajeri kepada wartawan di Kantor DPRD Barito Utara, Selasa 1 Agustus 2023.
Dikatakannya, di daerah lain, bupati sampai gubernur turun le kelapangan melakukan sidak masalah kelangkaan elpiji bersubsidi.
Sebaliknya di tempat kita sudah berbulan-bulan permasalahan elpiji bersubsidi tidak tuntas.
Baca Juga: Pelanggaran IMEI, Ratusan Ribu Ponsel Akan di Blokir Pemerintah
Baca Juga: Porprov Kalteng 2023: Seruyan Perlahan Meningkat
"Mestinya jika HET sudah diterbitkan, pemerintah daerah harus menerapkannya. Jangan dibiarkan, kasihan warga masyarakat menjadi korban mendapatkan harga elpiji bersubsidi mahal," terangnya.
Pemkab Barut, lanjut dia, sudah mengetahui siapa dan kenapa harga elpiji bersubsidi menjadi mahal.
"Ada distribusi dan penjualan yang menyalahi aturan. Tapi hal mudah justru sulit di akukan penindakan. Mohon doa restu semoga laporan kami ke pertamina dan ESDM pusat membuahkan hasil baik menghilngkan karut marut masalah LPG bersubsidi di daerah kita," tegasnya.
Baca Juga: Fatal! Anak Seorang Pejabat di Ambon Diduga Pukul Remaja Hingga Tewas, Gegara Hal Ini..
Lagi tambahnya, pihak DPRD
sudah kordinasi dengan Sekda, dengan harapan pihak Pemda turut serta, yaitu Ass II, Kadis Disdagrin dan Kabag Hukum.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian(Disdagrin) Barito Utara membeberkan biang kerok distribusi LPG bersubsidi yang membuat harga kian tak terkendali.