KALTENGLIMA.COM - kalangan DPRD Barito Utara mulai menyoroti menghilangnya elpiji 3 kilo di Kota Muara Teweh.
Para wakil rakyat inipun meminta Pemerintah daerah melakukan pengawasan ketat, dan mencari tahu penyebab hilang dan tingginya harga penjualan elpiji 3 kilo.
"Saya mengira kuota nya kurang, ternyata bukan karena kuota malah bertambah di tahun 2023. berarti pengawasan pendistribusian yang perlu diperketat," kata Suhendra, anggota DPRD Barito Utara ini kepada kaltenglilma.com, ditemui di ruang kerjanya, Senin 6 Februari 2023.
Baca Juga: Harga Jual di Atas HET, Kementerian ESDM : Kriteria Konsumen Gas LPG 3 Kilogram Bakal Dibatasi
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, bahwa, pengawasan dilakukan ketat agar, distribusi elpiji 3 kg tepat sasaran dan tidak terjadi kekosongan stok yang bisa menyebabkan kepanikan masyarakat seperti saat ini, sulit mendapatkan keperluan bahan bakar tersebut.
Pengawasan pun tidak hanya dilakukan pemerintah daerah, namun masyarakat perlu mengambil bagian dalam pengawasannya.
"Kalau tidak salah sewaktu RDP dua tahun lalu, pemerintah daerah katanya sudah membentuk satgas pengawasan dengan beragam intansi. Mana eksennya, saat inilah mesti turun melakukan pengawasan dan penertiban. Ingat tak lama lagi masuk bulan Ramadhan, jangan sampai kesulitan mendapatkan elpiji berlarut-larut," imbuhnya.
Baca Juga: Kim Sejeong Jadi Global Ambassador Longchamp
Dia menambahkan, kuota untuk daerah ini harus benar-benar tercukupi, dan benar-benar hanya untuk masyarakat yang berhak menggunakannya jadi sasaran utama.
"Kita perlu bersama-sama melakukan pengawasan. Selain itu terus kampanyekan bahwa elpiji bersubsidi hanya diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu, bukan sebaliknya yang mampu ikut menikmati," terangnya.
Dia juga meminta kesadaran masyarakat mampu, harus terus didorong untuk menggunakan elpiji non subsidi.
Baca Juga: Kasus Jari Bayi Terpotong Oleh Perawat Bikin Hotman Paris Akan Turun Tangan
Karena, jika pemakaian elpiji bersubsidi digunakan tidak sesuai kuota, otomatis menimbulkan kecenderungan kelangkaan atau kekosongan stok dalam waktu cepat.
Padahal kuota yang diberikan pasti sudah tepat sesuai jumlah kepala keluarga (KK) sasaran, hanya saja pendistribusian yang tidak tepat mengakibatkan elpiji bersubsidi terkesan cepat hilang dari pangkalan.
Artikel Terkait
Waspada! Ditemukan Kasus Baru Gagal Ginjal Pada Anak, Ini Jawaban Kemenkes
Usai Juara Thailand Master 2023, Ini Rangking BWF Leo/Daniel
Maraknya Kasus Penculikan, Anggota DPRD Barito Utara Himbau Untuk Selalu Waspada dan Menjaga Anak
Ngeri! Buaya Panjang 5 meter Berhasil Ditangkap, Camat : Warga Takut Buaya Memangsa
Inilah Penyebab Gas Melon 3 Kg Menjadi Langka dan Menghilang di Barito Utara