Mengenal Cerita Malin Kundang Anak Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

photo author
- Selasa, 2 Januari 2024 | 00:16 WIB
Batu Malin Kundang di Sumatera Barat (Foto: Brigida Emi Lilia/d'Traveler)
Batu Malin Kundang di Sumatera Barat (Foto: Brigida Emi Lilia/d'Traveler)

KALTENGLIMA.com - Batu Malin Kundang identik dengan legenda Malin Kundang, yaitu anak durhaka yang dikutuk menjadi batu karena menyakiti hati ibunya. Konon, batu tersebut adalah tubuh Malin Kundang yang terkena kutukan.

Batu itu dipercaya berkaitan dengan kisah Malin Kundang itu menarik perhatian wisatawan. Sehingga kawasan Pantai Air Manis pun banyak didatangi orang-orang yang penasaran dengan bentuk batu Malin Kundang.

 Baca Juga: Kejagung Tangkap 138 Buronan Sepanjang 2023, 79 DPO Kasus Korupsi

Batu itu terletak di tepi Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat dengan bentuknya menyerupai tubuh manusia seperti sedang bersujud. Oleh masyarakat setempat, batu ini disebut batu Malin Kundang.

Perihal keberadaannya, ada sejumlah fakta menarik tentang batu Malin Kundang. Simak pada uraian di bawah ini. Namun sebelumnya, mari ketahui terlebih dulu mengenai cerita Malin Kundang.

 Baca Juga: Gibran Akan Dipanggil Bawaslu Jakpus Besok, Soal Dugaan Pelanggaran Kampanye Bagi-bagi Susu di Area CFD

Baca Juga: Netflix Rilis Serial Dokumenter Lionel Messi, Ceritakan Saat Raih Juara Piala Dunia 2022

Kisah Malin Kundang Anak  Durhaka

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang janda bernama Mande Rubayah dan anak laki-lakinya yaitu Malin Kundang. Keduanya hidup di desa Pantai Air Manis yang terletak di Padang, Sumatera Barat.

Keduanya telah hidup berdua dalam kemiskinan sejak kematian ayah Malin Kundang sedari dirinya kecil. Saat menginjak dewasa, Malin pun berniat untuk merantau ketika kapal besar datang berlabuh di kawasan Pantai Air Manis.

 Baca Juga: Tim MotoGP Valentino Rossi Resmi Ganti Nama jadi Pertamina Enduro VR46 Racing Team

Ia berkata kepada ibunya untuk izin merantau, "Bu, saya ingin mencari kerja, merantau ke negeri orang," kata Malin.

"Saya akan mencari kerja agar nasib kita berubah dan terbebas dari kemiskinan," lanjutnya. Mande Rubayah lalu mengizinkan anaknya pergi meski berat hati.

Beberapa tahun berlalu, Malin yang pergi meninggalkan kampungnya tanpa pernah sekalipun memberi kabar kepada ibunya. Padahal, sang ibu sangat khawatir dan menanti-nanti kabar yang sampai dari anak laki-lakinya itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

ADARO Gelar TPN XI Daerah Murung Raya

Jumat, 19 Juli 2024 | 10:07 WIB

13 Januari Diperingati Hari Apa? Simak Selengkapnya

Sabtu, 13 Januari 2024 | 18:19 WIB
X