Windows Tumbang! Indonesia Terimbas Tapi Masih Aman, Ini Alasannya!

photo author
- Sabtu, 20 Juli 2024 | 16:15 WIB
Blue Screen pada Microsoft Windows gara-gara update dari Crowdstrike (YouTube CBS Evening News)
Blue Screen pada Microsoft Windows gara-gara update dari Crowdstrike (YouTube CBS Evening News)

KALTENGLIMA.COM - Perusahaan keamanan siber, CrowdStrike, melakukan kesalahan fatal sebab meluncurkan pembaruan atau update yang cacat. Hal tersebut mengakibatkan blue screen of death (BSOD), pada sistem operasi Windows di komputer para perusahaan besar di dunia yang menginstall-nya. Lalu, apakah Indonesia terdampak?

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan kalau Indonesia sebenarnya terdampak masalah itu. Tetapi, ia menjelaskan jika saat ini keadaan masih tergolong aman.

"Indonesia terdampak. Tetapi user based-nya tidak besar. Bank hanya beberapa saja dan itu pun di back office dan bukan front office. Jadi tidak signifikan," kata Alfons.

Baca Juga: Ini Dia 3 Tanda Orang Miliki Kecerdasan Emosional Tinggi saat Berinteraksi

Ia memberikan contoh, back office yang dimaksud misalnya di bagian keuangan, legal, atau HRD. Sementara, front office itu seperti teller, costumer service, atau penerima check-ini.

"Intinya yang berhubungan langsung dengan customer itu front office. Kalau yg tidak berhubungan langsung dengan customer itu back office," jelas Alfons.

Belum lagi menurutnya, format kerja work from home (WFH) di Indonesia tak setinggi negara maju. Dengan begitu, jika ada masalah seperti ini, tim IT setiap perusahaan sudah siaga di lokasi dan bisa melakukan mitigasi dengan cepat.

Baca Juga: ODGJ Main Api Sebabkan Kebakaran di Tomang Jakbar, 1 Orang Tewas

Hal tersebur tidak seperti negara maju yang tingkat WFH lebih tinggi. Jadi secara teknis, komputer yang bermasalah tidak dapat di-recovery dengan cepat, mengingat harus ada akses onsite.

Alfons meneruskan jika perusahaan di Indonesia ada yang menggunakan CrowdStrike. Ia menuturkan beberapa berasal dari lembaga finansial, airline dan korporasi besar.

"Yang signifikan itu yah yang butuh real-time seperti airline. Jadi delay satu pesawat menyebabkan delay berikutnya dan merambat sehingga menimbulkan kekacauan," ujar Alfons.

Baca Juga: Air Siap Mengalir, Basuki Langsung Berangkat ke IKN

Untuk diketahui, pada hari Jumat lalu, orang-orang di seluruh dunia mengalami layar error yang dikenal dengan blue screen of death (BSOD) di Microsoft Windows. Masalah ini bukan kesalahan Microsoft, melainkan terjadi akibat pembaruan dari CrowdStrike di produk Falcon-nya.

Falcon merupakan platform yang dirancang menghentikan serangan dunia maya menggunakan teknologi cloud. CrowdStrike menyebutkan sedang dalam proses menarik pembaruan secara global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X