KALTENGLIMA.COM - Perusahaan keamanan siber, CrowdStrike, melakukan kesalahan fatal sebab meluncurkan pembaruan atau update yang cacat. Hal tersebut mengakibatkan blue screen of death (BSOD), pada sistem operasi Windows di komputer para perusahaan besar di dunia yang menginstall-nya. Lalu, apakah Indonesia terdampak?
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan kalau Indonesia sebenarnya terdampak masalah itu. Tetapi, ia menjelaskan jika saat ini keadaan masih tergolong aman.
"Indonesia terdampak. Tetapi user based-nya tidak besar. Bank hanya beberapa saja dan itu pun di back office dan bukan front office. Jadi tidak signifikan," kata Alfons.
Baca Juga: Ini Dia 3 Tanda Orang Miliki Kecerdasan Emosional Tinggi saat Berinteraksi
Ia memberikan contoh, back office yang dimaksud misalnya di bagian keuangan, legal, atau HRD. Sementara, front office itu seperti teller, costumer service, atau penerima check-ini.
"Intinya yang berhubungan langsung dengan customer itu front office. Kalau yg tidak berhubungan langsung dengan customer itu back office," jelas Alfons.
Belum lagi menurutnya, format kerja work from home (WFH) di Indonesia tak setinggi negara maju. Dengan begitu, jika ada masalah seperti ini, tim IT setiap perusahaan sudah siaga di lokasi dan bisa melakukan mitigasi dengan cepat.
Baca Juga: ODGJ Main Api Sebabkan Kebakaran di Tomang Jakbar, 1 Orang Tewas
Hal tersebur tidak seperti negara maju yang tingkat WFH lebih tinggi. Jadi secara teknis, komputer yang bermasalah tidak dapat di-recovery dengan cepat, mengingat harus ada akses onsite.
Alfons meneruskan jika perusahaan di Indonesia ada yang menggunakan CrowdStrike. Ia menuturkan beberapa berasal dari lembaga finansial, airline dan korporasi besar.
"Yang signifikan itu yah yang butuh real-time seperti airline. Jadi delay satu pesawat menyebabkan delay berikutnya dan merambat sehingga menimbulkan kekacauan," ujar Alfons.
Baca Juga: Air Siap Mengalir, Basuki Langsung Berangkat ke IKN
Untuk diketahui, pada hari Jumat lalu, orang-orang di seluruh dunia mengalami layar error yang dikenal dengan blue screen of death (BSOD) di Microsoft Windows. Masalah ini bukan kesalahan Microsoft, melainkan terjadi akibat pembaruan dari CrowdStrike di produk Falcon-nya.
Falcon merupakan platform yang dirancang menghentikan serangan dunia maya menggunakan teknologi cloud. CrowdStrike menyebutkan sedang dalam proses menarik pembaruan secara global.
Artikel Terkait
Maxime Bouttier dan Luna Maya akan Menikah, Kapan Tanggalnya?
Miss Universe Indonesia 2024 Kembali Digelar, Syaratnya Lebih Susah!
Jennifer Coppen akan Penuhi Keinginan Dali Wassink Rayakan Ulang Tahun di Pantai Bersama Kamari
Begini Cara Atasi iPhone yang Alami Black Screen
Penyelundupan Sabu di Perairan Kepri digagalkan Bea Cukai dan BNN