Google Dipaksa Lepas Android, Posisi Karyawan Terancam

photo author
- Jumat, 22 November 2024 | 16:12 WIB
 Ilustrasi Kantor Google
Ilustrasi Kantor Google

KALTENGLIMA.COM - Karyawan Google mulai angkat suara terkait kasus antimonopoli yang saat ini menjerat perusahaan mereka. Kekhawatiran muncul, terutama tentang potensi kehilangan pekerjaan jika terjadi perubahan besar dalam struktur perusahaan.

Google saat ini menghadapi gugatan hukum terkait dugaan monopoli di pasar pencarian online di pengadilan Amerika Serikat (AS).

Dalam dokumen penyelesaian, salah satu solusi yang diusulkan adalah pemisahan antara browser Chrome dan sistem operasi Android milik Google.

Baca Juga: Spesifikasi Oppo Find X8 dan Harganya di Indonesia

Pada 23 Oktober 2024, tiga karyawan dari serikat Alphabet Workers Union-CWA (AWU-CWA) mengadakan pertemuan virtual dengan staf divisi Antimonopoli Departemen Kehakiman (DoJ). Mereka meminta pemerintah mempertimbangkan dampak hukum ini terhadap para pekerja.

Selain itu, mereka mendesak adanya perlindungan bagi karyawan terkait hak mereka untuk berbicara tentang kepatuhan tanpa menghadapi pembalasan dari perusahaan.

Dilaporkan bahwa jika Google dipisahkan, banyak pekerjaan karyawan bisa berubah drastis atau bahkan hilang. Presiden AWU-CWA, Parul Koul, dan ketua penyelenggara serikat pekerja, Alan McAvinney, menyatakan bahwa mereka tidak mendukung atau menentang solusi tertentu.

Baca Juga: Xiaomi Redmi A4 5G Resmi Meluncur, Bawa Snapdragon 4s Gen 2 dan Fitur Menarik Lainnya

Namun, sebagai insinyur perangkat lunak Google, mereka ingin memastikan suara pekerja turut dipertimbangkan dalam proses diskusi terkait solusi hukum.

Google sendiri dilaporkan meminta karyawan untuk tidak membahas masalah ini secara internal maupun eksternal.

Namun, juru bicara Google, Peter Schottenfels, mengklarifikasi bahwa larangan tersebut hanya berlaku untuk membicarakan litigasi atas nama perusahaan tanpa persetujuan.

Baca Juga: Instagram Makin Seru: Fitur Reset Rekomendasi Feed Hadir, Sesuaikan Feed Sesuai Selera Kamu!

"Masalah kami adalah, alih-alih melibatkan kami dalam percakapan ini, mereka malah mengatakan kepada kami untuk tidak membicarakannya," kata Koul. "Pendekatan ini mencerminkan kurangnya keputusan yang melibatkan kami," tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X