KALTENGLIMA.COM - Karyawan Google mulai angkat suara terkait kasus antimonopoli yang saat ini menjerat perusahaan mereka. Kekhawatiran muncul, terutama tentang potensi kehilangan pekerjaan jika terjadi perubahan besar dalam struktur perusahaan.
Google saat ini menghadapi gugatan hukum terkait dugaan monopoli di pasar pencarian online di pengadilan Amerika Serikat (AS).
Dalam dokumen penyelesaian, salah satu solusi yang diusulkan adalah pemisahan antara browser Chrome dan sistem operasi Android milik Google.
Baca Juga: Spesifikasi Oppo Find X8 dan Harganya di Indonesia
Pada 23 Oktober 2024, tiga karyawan dari serikat Alphabet Workers Union-CWA (AWU-CWA) mengadakan pertemuan virtual dengan staf divisi Antimonopoli Departemen Kehakiman (DoJ). Mereka meminta pemerintah mempertimbangkan dampak hukum ini terhadap para pekerja.
Selain itu, mereka mendesak adanya perlindungan bagi karyawan terkait hak mereka untuk berbicara tentang kepatuhan tanpa menghadapi pembalasan dari perusahaan.
Dilaporkan bahwa jika Google dipisahkan, banyak pekerjaan karyawan bisa berubah drastis atau bahkan hilang. Presiden AWU-CWA, Parul Koul, dan ketua penyelenggara serikat pekerja, Alan McAvinney, menyatakan bahwa mereka tidak mendukung atau menentang solusi tertentu.
Baca Juga: Xiaomi Redmi A4 5G Resmi Meluncur, Bawa Snapdragon 4s Gen 2 dan Fitur Menarik Lainnya
Namun, sebagai insinyur perangkat lunak Google, mereka ingin memastikan suara pekerja turut dipertimbangkan dalam proses diskusi terkait solusi hukum.
Google sendiri dilaporkan meminta karyawan untuk tidak membahas masalah ini secara internal maupun eksternal.
Namun, juru bicara Google, Peter Schottenfels, mengklarifikasi bahwa larangan tersebut hanya berlaku untuk membicarakan litigasi atas nama perusahaan tanpa persetujuan.
Baca Juga: Instagram Makin Seru: Fitur Reset Rekomendasi Feed Hadir, Sesuaikan Feed Sesuai Selera Kamu!
"Masalah kami adalah, alih-alih melibatkan kami dalam percakapan ini, mereka malah mengatakan kepada kami untuk tidak membicarakannya," kata Koul. "Pendekatan ini mencerminkan kurangnya keputusan yang melibatkan kami," tambahnya.
Artikel Terkait
Ini Alasan Kemenperin Pixel 9 Dilarang Dijual di Indonesia
Ini Daftar Bank dan Dompet Digital yang Paling Sering Dipakai Main Judol
Instagram Makin Seru: Fitur Reset Rekomendasi Feed Hadir, Sesuaikan Feed Sesuai Selera Kamu!
Xiaomi Redmi A4 5G Resmi Meluncur, Bawa Snapdragon 4s Gen 2 dan Fitur Menarik Lainnya