KALTENGLIMA.COM - Semangat nasionalisme tidak hanya tercermin melalui lagu atau simbol, tetapi juga melalui kebanggaan dalam menggunakan produk dalam negeri.
Semangat inilah yang terus digelorakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dalam upaya memperkuat pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Kampanye ini menargetkan generasi muda sebagai garda terdepan dalam mendorong perubahan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Best Western Batang Garing, Palangka Raya, pada Rabu pagi, 30 Juli 2025.
Baca Juga: PM Kamboja Harap Thailand Bebaskan 20 Orang Tentaranya Pasca Gencatan Senjata
Disperindag Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2025 yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas kreatif.
Kepala Disperindag Kalteng, Norhani, dalam Segalanya menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran strategis sebagai konsumen aktif dan agen perubahan ekonomi.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membangkitkan rasa cinta terhadap produk lokal, sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri sebagai bangsa yang mampu bersaing melalui karya sendiri,” ujar Norhani.
Baca Juga: Kamala Harris Nyatakan Tak Akan Maju di Pemilu Gubernur California
Ia menekankan, mencintai produk dalam negeri bukan hanya soal membeli, tapi juga soal menanamkan pola pikir kemandirian ekonomi dan kebanggaan atas jati diri bangsa.
"Remaja dan pelajar adalah kelompok kunci.
Mereka bukan hanya pengguna, tapi juga bisa menjadi duta dan pencipta produk lokal.Kesadaran ini harus dibangun sejak dini,” imbuhnya.
Baca Juga: Komisi IV DPR Dukung Penuh Presiden Berantas Beras Oplosan
Sebagai bentuk dukungan konkret, Disperindag Kalteng akan terus menggalang berbagai pemangku kepentingan, mulai dari lembaga pendidikan, pelaku industri kecil menengah (IKM), hingga komunitas digital, untuk mengakselerasi promosi produk lokal, baik melalui platform bold maupun pameran dagang.
Norhani berharap, gerakan ini tidak berhenti sebagai belaka seremonial, tetapi menjadi gerakan kolektif yang mengakar dalam kebiasaan masyarakat sehari-hari.
Artikel Terkait
Pria di Sukabumi Tak Terima Diputusi, Malah Culik Anak Mantan Kekasih
Samsung Galaxy Punya Fitur Antimaling Baru, Simak di Sini Cara Mengaktifkannya
Negara-Negara dengan Konsumsi Kopi Terbanyak di Dunia
Negara Barat Mulai Banyak Akui Palestina, Menlu RI Buka Suara
Agenda Timnas Indonesia U-23 Usai Piala AFF 2025