KALTENGLIMA.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Entry Meeting Evaluasi Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2025 bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah pada 31 Juli 2025 di Ruang Rapat Kepala Bapperida Provinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini berlangsung secara hybird dengan kehadiran peserta baik secara langsung dan virtual.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo memimpin dan membuka acara kegiatan ini secara virtual.
Baca Juga: Pemkab Murung Raya Luncurkan Program Kartu Mura Hebat, Simak Apa Saja
Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan arahan kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menekankan pentingnya evaluasi sebagai instrumen penguatan koordinasi dan perbaikan kinerja lintas sektor.
"Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyambut baik pelaksanaan evaluasi ini sebagai langkah strategis dalam memperbaiki tata kelola program pencegahan dan penurunan stunting. Melalui kerja sama lintas sektor yang solid, diharapkan target prevalensi stunting tahun 2025 sebesar 20,6 persen dapat tercapai," ujar Wakil Gubernur.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi telah membentuk TPPS melalui Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023 sebagai bentuk komitmen dalam mengakselerasi pencapaian target pembangunan sumber daya manusia, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029 dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Tips dari Dokter untuk Mencegah Batuk Pilek Berulang pada Anak
"Saya berharap evaluasi ini tidak sekadar menjadi kegiatan rutin tahunan, melainkan mampu menghasilkan rekomendasi yang implementatif dan aplikatif, yang dapat ditindaklanjuti secara nyata oleh seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," tegas Wakil Gubernur.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur menginstruksikan seluruh kepala perangkat daerah yang tergabung dalam struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk mendukung penuh proses evaluasi, termasuk penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu. Kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Pulang Pisau selaku lokasi uji petik, juga diharapkan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan evaluasi.
Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Kalimantan Tengah Ilham Nurhidayat, menyampaikan paparan mengenai arah dan fokus evaluasi yang akan dilaksanakan. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi awal penyelarasan pemahaman antar pemangku kepentingan dalam evaluasi program stunting tahun 2025.
Baca Juga: Sound Horeg Jadi Sorotan, Berikut Batas Suara yang Masih Aman untuk Telinga
"Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan hadir sebagai mitra strategis dalam peningkatan kualitas tata kelola program, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Evaluasi ini bukan hanya menilai capaian, tetapi mendorong akselerasi perbaikan melalui saran dan rekomendasi yang berbasis data dan operasional," jelas Ilham.
Berdasarkan hasil pengawasan tahun sebelumnya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menemukan sejumlah tantangan utama, di antaranya belum optimalnya intervensi gizi spesifik, ketimpangan alokasi anggaran, serta rendahnya efektivitas program edukasi dan pendampingan. Kondisi ini mengindikasikan perlunya penajaman strategi dan reorientasi kebijakan, khususnya pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang menjadi fase krusial dalam pencegahan stunting.