KALTENGLIMA.COM - Gelaran Car Free Night yang digelar setiap malam minggu di Bundara Besar Palangka Raya menuai berbagai macam keluhan dari masyarakat dan publik.
Ada berbagai macam keluhan, seperti mengganggu sejumlah aktivitas termasuk penggunanaan jalanan umum dan tempat.
Keluhan dari netizen ini pun menjadi viral di media sosial.
Baca Juga: Pakar Menilai Abolisi Tom Lembong-Amnesti Hasto Dilandasi Hal Ini
Menanggapi hal ini, Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran buka-bukaan mengenai latar belakang dan strategi di balik pelaksanaan kegiatan Car Free Nigt.
Gubernur menegaskan, kegiatan tersebut bukanlah proyek baru, melainkan hasil inisiatif swakelola Pemerintah Provinsi sebagai respons atas minimnya program nyata yang dirasakan masyarakat dari anggaran sebelumnya.
Baca Juga: Pesta Karaoke di Kediri Berakhir Maut, Satu Wanita Meninggal, Dua Luka Parah
“Saya sudah lihat anggaran tahun-tahun lalu. Banyak program, tapi hasilnya tidak kelihatan. Maka kami ambil alih, dan gelar CFN dengan pendekatan yang lebih transparan,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan anggaran yang disiapkan sekitar Rp 180 juta, namun tidak semuanya digunakan.
Untuk satu malam acara, dana yang terpakai hanya berkisar Rp 40 juta hingga Rp 70 juta.
Baca Juga: Simak di Sini! 5 Gejala Asam Urat yang Muncul di Kaki
“Contohnya saat pembukaan dengan Tri Suaka, itu resmi dan tak seberapa biayanya. Bahkan untuk mendatangkan Wali Band, dananya dari kantong pribadi saya,” ujarnya.
Meski begitu, Agustiar mengatakan dampaknya luar biasa bagi pelaku UMKM.
“Biasanya hanya dapat Rp 300-400 ribu semalam, sekarang mereka bisa mengantongi Rp 2 sampai Rp3 juta. Ini dampak langsung yang dirasakan masyarakat,” ucapnya.