Kaltenglima.com, Puruk Cahu – Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) melalui Asisten III Setda, Andri Raya, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Sinkronisasi dan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan serta Rehabilitasi Sarana Prasarana Penunjang Gizi (SPPG) dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya untuk wilayah terpencil atau 3T, Jumat (5/12/2025) di Aula Gedung A Setda Murung Raya.
Baca Juga: Kejari Barito Utara Kejar Dugaan Kerugian Negara Dari Pemberian CSR Perusahaan untuk Desa Luwe Hulu
Rakor ini bertujuan untuk memastikan seluruh proses pembangunan dan rehabilitasi SPPG berjalan tepat sasaran, terukur, serta sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kegiatan tersebut dihadiri perangkat daerah terkait, para camat, investor atau mitra Badan Gizi Nasional (BGN), pihak pelaksana teknis, serta tim pengawas.
Asisten III Sekda Murung Raya, Andri Raya, menegaskan bahwa Pemkab Murung Raya memberikan perhatian serius terhadap pelaksanaan Program MBG, karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan kelompok rentan di wilayah terpencil.
Baca Juga: Kejari Barito Utara Berhasil Kembalikan Kerugian Negara Rp6,6 Miliar dari Kasus Sepanjang 2025
“Kita ingin memastikan bahwa pembangunan dan rehabilitasi SPPG berjalan sesuai jadwal dan spesifikasi, serta benar-benar memberikan dampak langsung bagi pelaksanaan program makan bergizi gratis,” ujar Andri Raya.
Ia mengungkapkan bahwa monitoring secara berkala telah dilakukan di beberapa wilayah, namun capaian pembangunan saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan target yang telah dijadwalkan. Sementara itu, kegiatan runding pelaksanaan MBG yang difasilitasi BGN direncanakan berlangsung pada awal tahun 2026.
Menurut Andri Raya, hampir seluruh investor yang ditunjuk pada tahap pertama dan kedua pembangunan SPPG telah siap untuk dilakukan penilaian dalam waktu dekat dan berkomitmen mulai beroperasi pada awal tahun 2026. "Kami harap seluruh pihak dapat memenuhi kewajiban yang telah disepakati agar percepatan pelaksanaan program dapat segera direalisasikan," imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat koordinasi lintas sektor serta mengantisipasi berbagai kendala di lapangan, mulai dari akses dan kondisi geografis, distribusi bahan baku, hingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) pengelola SPPG, agar Program MBG benar-benar tepat sasaran dan berjalan efektif. (*)