Buntut Kontroversi yang Semaki Memanas, Kim Soo Hyun Terancam Bayar Penalti Rp14,8 Miliar Jika Fan Meeting Taiwan Batal

KALTENGLIMA.COM – Buntut kontroversi Kim Soo Hyun yang semakin memanas, brand yang bekerja sama dengan aktor ini beberapa telah menghentikan kontraknya.

Terbaru, Kim Soo Hyun dikabarkan terancam untuk membayar denda lebih banyak lagi untuk penalti brand maupun event.

Baca Juga: Ketua DPRD Kapuas Tegaskan optimalisasi Annggaran Dalam Wujudkan Perencanaa Pembangunan

Sebelumnya, aktor dengan bayaran termahal ini menjadi topik panas usai kabar memacari mendiang Kim Sae Ron ketika usianya masih di bawah umur.

Tak hanya itu, muncul klaim keluarga mendiang Kim Sae Ron yang menyebutnya sebagai salah satu penyebab kematiannya pada 16 Februari 2025.

Baca Juga: Kasus Korupsi PDNS: Menteri Komdigi Siap Serahkan Data ke Penegak Hukum

Seperti yang diketahui, Kim Soo Hyun populer dengan deretan drama Korea hits hingga disebut sebagai aktor bayaran termahal tiap episodenya ini juga menjadi model dan brand ambassador untuk beberapa produk kenamaan.

Bintang drama Queen of Tears ini menjalin kerja sama dengan 16 perusahaan yang mendapuknya sebagai model iklan. Di antaranya adalah Shinhan Bank, Prada, Homeplus, Tous Les Jours, Eider, Jo Malone London, Dinto, Jeju Air, dan lainnya.

Baca Juga: Fuji Mendadak ke Polres Jaksel, Apa Penyebabnya?

Beberapa brand sudah menghapus fotonya dari website promosi hingga memutus kontrak kerja samannya, seperti K2 Korea, Shabu All Day, Dinto kosmetik, dan Tous Les Jours.

Menurut industri Korea, ada kemungkinan bayaran Kim Soo Hyun untuk satu brand sekitar 700 juta Won hingga 1 miliar Won setiap tahunnya.

Baca Juga: Status Awas! Gunung Lewotobi Laki-laki Berpotensi Picu Banjir Lahar

Dengan kontrak 16 brand, memungkinkan sang aktor harus membayar denda sekitar 20 hingga 24 miliar Won atau sekitar Rp225 miliar hingga Rp271 miliar.

Sebab, di industri hiburan Korea, artis yang tersandung kontroversi padahal terikat dengan kontrak iklan maupun proyek akting, biasanya harus membayar denda sebanyak 2 hingga 3 kali lipat dari nilai kontrak.