Falcon Pictures Umumkan Film “Chairil Anwar”, Netizen Ramai Tebak Pemeran Utama

KALTENGLIMA.COM - Sosok penyair besar Indonesia, Chairil Anwar, akan kembali dihidupkan melalui film layar lebar garapan Falcon Pictures.

Rumah produksi tersebut mengumumkan proyek film berjudul Chairil Anwar melalui akun Instagram resminya, menandai langkah baru setelah sebelumnya mengumumkan proyek Warkop DKI dan Dilan ITB 1997.

Dalam unggahan tersebut, Falcon menampilkan foto ikonik sang penyair dengan latar hitam yang dihiasi kutipan-kutipan puisinya.

Baca Juga: DPRD Mura Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Pahlawan

“Film Chairil Anwar,” tulis pihak Falcon dalam unggahan itu, sambil mengajukan pertanyaan kepada publik: siapa aktor yang paling cocok memerankan sosok penyair yang dikenal lewat karya “Aku” dan “Karawang-Bekasi” itu.

Respons publik pun bermunculan. Warganet ramai-ramai menyebut sejumlah nama aktor yang dinilai pantas memerankan sang penyair muda yang meninggal di usia belum genap 27 tahun.

Di antara nama-nama yang muncul antara lain El Putra Sarira, Ardhito Pramono, Bio One, Ario Bayu, Reza Rahadian, hingga Teuku Rifnu Wikana.

Baca Juga: OJK Jatuhkan Sanksi kepada Dua Perusahaan Fintech P2P Lending

Banyak yang berharap sosok Chairil dapat diperankan oleh aktor muda dengan jiwa dan semangat yang serupa dengan penyair “Si Binatang Jalang” itu.

Melalui film ini, Falcon Pictures berupaya menghadirkan kembali sosok Chairil bukan hanya sebagai sastrawan besar, tetapi juga sebagai manusia yang mencintai, memberontak, dan hidup sepenuh tenaga.

Kisah hidup dan karya-karyanya akan menjadi napas utama dalam film yang diharapkan dapat menggugah generasi muda untuk lebih mengenal sosok penyair yang menulis dengan darah dan keberanian.

Baca Juga: Ketua DPRD Mura: Semangat Perjuangan Kini Lewat Ilmu dan Pengabdian

Meski belum ada tanggal resmi penayangan maupun pemeran utama yang diumumkan, antusiasme publik sudah terasa di dunia maya.

Film Chairil Anwar diprediksi bukan hanya menjadi tontonan biografis semata, melainkan juga penghormatan terhadap warisan sastra Indonesia dan semangat seorang penyair yang menolak tunduk pada zamannya