"Selama 3 hari sesak makin parah, kecemasan memperburuk, tanggal 24 September dokter putuskan pasang Ventilator agar pernafasannya dibantu. Setelah itu dilakukan Bronkoskopi, ditemukan saluran udara hampir tertutup oleh sel kanker aktif. Dokter langsung lakukan Cryosurgery, Ibu dipindahkan ke RS Dharmais 25 September, Alhamdulillah berhasil, jalur nafas dibersihkan. Namun Ibu tetap harus Radioterapi agar tidak tumbuh lagi," jelasnya.
Tak pakai lama, ibunda Raisa langsung menjalankan radioterapi pertama. Selang ventilator juga belum dicabut dari sang bunda karena, memang belum memungkinkan.
Baca Juga: Waspadai Penyakit Pascabencana di Aceh–Sumut, dari Diare hingga Leptospirosis
Rinaldi Nurpratama dan keluarga lainnya melihat kegigihan sang bunda untuk melawan penyakit kanker yang diidapnya. Mereka semua mengaku kagum dengan kegigihan ibundanya dalam melawan penyakit tersebut.
Artikel Terkait
Inara Rusli Menangis Saat Meminta Maaf atas Kegaduhan yang Terjadi
Banjir Melanda Nagan Raya Aceh, 22 Desa Terendam Air Sampai 1,8 Meter
Menteri Kehutanan Genjot Restorasi 31 Ribu Hektare Kawasan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo
CHNCE Resmi Debut dengan Lagu Harus Kemana
Rayakan HUT Ke-54 KORPRI, Gubernur Kalteng Ajak ASN Bugar dalam Jalan Sehat dan Senam