KALTENGLIMA.COM - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa upaya restorasi Taman Nasional Tesso Nilo akan terus dilanjutkan dengan prioritas awal pada kawasan seluas 31 ribu hektare demi melindungi habitat satwa liar, termasuk gajah Sumatera.
Dalam kunjungannya ke Tesso Nilo, Riau, ia juga melakukan penanaman sebagai bagian dari program pemulihan, melanjutkan langkah serupa yang sebelumnya dilakukan Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki.
Restorasi tahap awal ini direncanakan berkembang hingga mencakup total 80 ribu hektare sesuai ketetapan terbaru. Ia menjelaskan bahwa proses penanaman telah dimulai, termasuk komitmen untuk menambah ribuan hektare area yang akan dipulihkan, dengan fokus pada 31 ribu hektare sebagai kawasan inti sebelum diperluas secara bertahap.
Baca Juga: Kementerian PUPR Benahi Saluran Pembuangan 250 Meter di Aceh Pasca Banjir dan Longsor
Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Satgas Penertiban Kawasan Hutan untuk mengembalikan fungsi Tesso Nilo sebagai rumah alami gajah Sumatera.
Ia mengakui masih ada penolakan dari sebagian masyarakat, dan menekankan bahwa persoalan di kawasan ini sudah berlangsung lama.
Melalui pendekatan persuasif selama beberapa bulan terakhir, pemerintah berencana merelokasi sekitar 394 kepala keluarga pada Desember ke lokasi yang telah disiapkan dan akan diberikan legalitas, namun tidak berada di dalam kawasan taman nasional yang harus dipertahankan sebagai habitat satwa dilindungi.
Baca Juga: BGN Salurkan 1.500 Paket MBG untuk Warga Terdampak Bencana di Sumatera Utara
Menteri Kehutanan itu juga menyatakan apresiasi atas dukungan masyarakat dan warganet yang terus membantu menyuarakan pentingnya restorasi Tesso Nilo untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dan satwa yang hidup di dalamnya.
Artikel Terkait
Pemerintah Kerahkan Empat Pesawat untuk Percepatan Bantuan Bencana Sumatra
Tinggalkan Barito Utara Jadi Danbrigif, Dandim 1013/Mtw Titip Pesan ke Insan Pers Jaga Kekompakan
BGN Salurkan 1.500 Paket MBG untuk Warga Terdampak Bencana di Sumatera Utara
Kementerian PUPR Benahi Saluran Pembuangan 250 Meter di Aceh Pasca Banjir dan Longsor