KALTENGLIMA.COM - Perum Karawang Baru sudah lama terbengkalai sejak krisis moneter pada tahun 1998. Banyak rumah kosong sebab pemilik memilih meninggalkan rumahnya serta banyak hunian yang belum terjual.
Diketahui, perumahan tersebut milik anak Presiden Kedua RI, Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Kompleks ini pun mendapat julukan 'Kota Mati Tommy Soeharto' sebab banyaknya rumah kosong dan terbengkalai.
Lalu, benarkan perumahan ini benar-benar ''mati' tanpa penghuni? Begini nasib Perum Karawang Baru saat ini.
Baca Juga: Lenovo Rilis ThinkBook Plus Gen 5 Hybrid, Gabungan Windows dan Android
Hidayat Alwis selaku ketua RT 31 mengungkap pengelola perumahan sudah lama tak beroperasi sejak kerusuhan pada 1998. Hal tersebut mengakibatkan rumah dan lingkungan perumahan tidak diurus, bahkan tidak dapat diajukan perbaikan kepada pemerintah daerah.
"Sebenarnya setiap 25 tahun perumahan itu diserahkan ke Pemda, developer udah nggak ngurusin. Jadi pembangunan itu ke Pemda, nah di sini belum bisa begitu," ujar Hidayat.
Warga pun berinisiatif untuk berdonasi serra mengurus perumahan bersama. Salah satunya dengan memperbaiki sebagian jalan dan dibuatkan pos keamanan. Tetapi, karena keterbatasan dana, maka mereka tidak dapat banyak berbuat untuk mengurus perumahan itu.
Baca Juga: Libur Panjang, Sebanyak 19.327 Wisatawan Kunjungi Monas Hari Ini
Walau kondisi perumahan terbengkalai, Hidayat menyebut aktivitas warga masih ramai. Sekitar 300 kepala keluarga masih tinggal di Perumahan Karawang Baru.
Hidayat mengatakan terdapat 72 kepala keluarga di RT-nya. Namun, sebagian bukanlah pemilik rumah asli, melainkan warga yang menempati rumah-rumah kosong.
Banyak rumah yang terbengkalai justru diisi oleh pendatang yang membutuhkan hunian. Mereka pun memperbaiki rumah, seperti menambahkan atap seng agar lebih layak untuk huni.
Baca Juga: Produser Film “Vina Sebelum 7 Hari” Ungkap Rasa Syukur Polisi Tangkap Pegi
Salah satu warga bernama Ade mengaku sudah sepuluh tahun tinggal di rumah kosong atas izin dari pemilik. Ia menceritakan sang pemilik resah sebab rumah yang ditinggalkan semakin rusak karena bahan bangunannya dicuri orang.
"Kalau (rumah) nggak ditempati, pada ilang pada diambilin, abis aja gitu kayak tanah, kasihan," kata Ade.
"Kasihan kan yang punya, dia bayarin tiap bulan. Pas dia tengok ke sini 'kok rumah saya nggak ada?' Katanya 'udah tempatin Bu yang penting rumah saya dirawat'," jelasnya.
Baca Juga: Malaysia Masters 2024: Ana/Tiwi dan Chico Gugur di 16 Besar
Selain sebagai hunian, banyak warga yang membuka warung di bagian depan rumah sebagai mata pencaharian.
Secara terpisah, salah satu warga bernama Yayan juga menempati ruko kosong yang belum pernah beroperasi sejak awal Perum Karawang Baru dibangun. Ia mengaku menempati ruko selagi tak terpakai.
"Daripada ini kosong, (saya) manfaatin. Di sini juga tenang (dan) adem. Kalau ini (ruko) sih saya nggak beli, cuman nempatin, cuman bukan hak milik. Kalau misalkan yang punyanya ada, ya kalau ini (akan digunakan) ya (saya) keluar," ungkap Yayan.
Baca Juga: Heboh! Rencana Pernikahan Happy Asmara dan Gilga Sahid Tersebar
Sementara, pemilik rumah sejak tahun 1995 bernama Toto mengaku bertahan tinggal di Perum Karawang Baru sebab mata pencahariannya di situ. Ia sempat menjadi pegawai karyawan, pedagang sayur, sampai kini menjadi seorang pengurus di suatu lembaga.
"Ya mau kemana lagi ya? Karena kita cari rezekinya di sini," tuturnya.
Ia mengaku masih nyaman tinggal di perumahan itu karena suasananya yang tenang dari kebisingan. Selain itu, keamanan dan hubungan dengan tetangga baik-baik saja.
Baca Juga: Tiga Bulan di Suwon FC, Ini Alasan Pelatih Belum Juga Mainkan Pratama Arhan
"Kalau kita ada Kelompok Sadar Ketertiban Masyarakat, jadi hampir semua jadi anggota. RT (dan) RW juga terbentuk," pungkas Toto.
Artikel Terkait
Desta Dipanggil dalam Kasus Dugaan Asusila di Sidang DKPP, Ketua KPU Beberkan Alasannya
Ruben Onsu Diwanti-wanti Dokter
Malaysia Masters 2024: Putri KW Berhasil Singkirkan Intanon, Rehan/Lisa Juga Menang
Guardiola Dipastikan Akan Lawan 2 Muridnya di Liga Inggris 2024/2025
Tiga Bulan di Suwon FC, Ini Alasan Pelatih Belum Juga Mainkan Pratama Arhan