KALTENGLIMA.COM – Media sosial tengah diramaikan dengan tarian THR Lebaran 2025 yang jai viral dan menjadi tren di Indonesia. Tarian ini disebut sebagai tarian pemanggil THR.
Menjelang Hari Raya Idulfitri mendadak viral dan diikuti banyak orang untuk berbagi THR dengan keluarganya.
Baca Juga: Lee Jae Wook Akan Membintangi Serial Netflix Terbaru Bertajuk The Honey Jar Project
Gerakannya cukup sederhana dan bisa diikuti oleh orang-orang banyak. Dimulai denga langkah kaki ke kanan dan ke kiri, dilanjutkan dengan lompata kecil ke depan dan belakang.
Karena viral, tarian THR ini menimbulkan perdebatan. Banyak yang mengatakan bahwa Gerakan tarian ini memiliki kemiripan yang sangat kuat dengan Tarian Hora yakni tarian tradisional milik bangsa Yahudi.
Baca Juga: Seorang Warga di Kotawaringin Timur Diserang Buaya saat Mandi di Sungai
Tarian Hora ini sendiri bagian dari tradisi budaya Yahudi yang sudah sejak lama. Tarian ini berasal dari rakyat Israel dan dikenal sebagai symbol kebahagian, persatuan, serta identitas budaya mereka.
Mengutip dari dari berbagai sunber, koreografer pertama di Israel menciptakan tarian rakyat dengan menggabungkan berbagai elemen dari tarian Hasid, Balkan, Rusia, Arab, hingga Yaman.
Baca Juga: Presiden Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Begini Nasib Korea Selatan Sekarang
Karena hal ini, beberapa pihak menyuarakan untuk tarian ini tidak diikuti, khususnya umat muslim, karena dikhawatirkan bisa jadi bentuk penjajahan budaya dan akidah secara halus.
Berangkat dari sudut pandang bahwa meniru sesuatu yang tidak dicontohkan Rasulullah memungkinkan menjurus pada penyimpangan.
Baca Juga: Miskah Shafa Umumkan Hamil Bayi Perempuan, Pak Muh dan Istri Joget Bahagia
Diperkuat oleh sebuah hadits yang berbunyi, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR. Abu Daud dan Ahmad).
***