KALTENGLIMA.COM - Menu seimbang untuk bayi tentu sangat berbeda dengan menu seimbang untuk orang dewasa. Jika menu orang dewasa ideal dengan rendah lemak dan berserat tinggi, sedang bayi membutuhkan menu yang berlemak sehat dan tak jenuh juga berserat rendah.
Baca Juga: Intip Keunggulan Fitur dan Bocoran Harga PCX 160
Namun kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terjadi stunting.
Padahal gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal agar terhindar dari namanya Stunting.
Baca Juga: Diperiksa Oleh Kepolisian, Berbagi Project Yoo Ah In Terancam Diundur
Melansir Ayobogor dengan judul Cegah Stunting Pada Anak, Perhatikan Nutrisi Makan yang Diberikan, Ini Dia yang Paling Ampuh, menurut Kemenkes, pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI, berbagai MP ASI, telur setelah 1 tahun 1 butir sehari kalau setelah 6 bulan antara setengah sampai satu butir telur sehari, kemudian diberi susu pertumbuhan, pangan hewani, dan lauk pauk.
Baca Juga: HYBE Resmi Akuisisi Saham SM Entertainment Sebesar 14.8%
Namun, bayi dalam periodenya tentu berbeda dalam hal pemberian porsi makan. Pangan gizi seimbang berdasarkan Permenkes nomor 41 tahun 2014, khususnya untuk bayi di bawah tiga tahun di antaranya;
Usia 0 – 24 bulan
Balita harus diberi ASI
Usia 6 – 9 bulan
Balita mulai diberi MP ASI berupa makanan lumat. Frekuensi makan bagi bayi per hari usia 6 – 9 bulan sebanyak 2 – 3 kali makanan lumat + 1 – 2 kali makanan selingan ditambah ASI. Jumlah setiap kali makan terdiri dari 2 – 3 sendok makan penuh setiap kali makan dan tingkatkan secara perlahan sampai setengah dari cangkir mangkok ukuran 250 ml tiap kali makan.
Baca Juga: Verrel Bramasta Gabung di Partai PAN, Ungkap Alasannya Terjun ke Dunia Politik
Usia 9 – 12 bulan