Perdana Menteri Srettha Thavisin, yang vokal dalam mendukung komunitas LGBTQ+ dan RUU tersebut, akan membuka kediaman resminya untuk perayaan bersama para aktivis dan pendukungnya, menurut media setempat.
Baca Juga: Nikita Willy Hamil Anak Kedua, Jenis Kelamin Terungkap
Organisasi-organisasi masyarakat sipil di Thailand juga menyambut baik lolosnya RUU tersebut di senat.
Chanatip Tatiyakaroonwong, peneliti Amnesty Internasional di Thailand, mengatakan Thailand telah mengambil “langkah bersejarah” untuk menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan bagi pasangan LGBTQ+.
Namun, ia menekankan bahwa kaum LGBTQ+ di Thailand masih menghadapi berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Baca Juga: Intip Profil Tyler Bigenho, Chiropractic yang Diisukan Pacaran dengan Aurelie Moeremans
Dalam laporan yang diterbitkan pada Mei 2024, Amnesty International menemukan bahwa pembela hak asasi manusia LGBTQ+ di Thailand menghadapi pengawasan digital dan pelecehan online sebagai respons terhadap aktivisme hak asasi manusia mereka.
Artikel Terkait
Resmi Hengkang dari RRQ Hoshi, Berikut Profil dan Biodata Brusko
Imbas Kasus Javier Roca, FIFA Berikan Sanksi Larangan Transfer ke Persik Kediri
Tabrakan dengan Truk di Tol Dalam Kota, Penumpang Porsche Alami Syok
Tanggapan Jordi Onsu Usai Ruben Onsu Gugat Cerai Sarwendah
UKT di PTN Melonjak Tiap Tahun, KPK Ungkap Akar Masalah