Dampak Bagi Pasar Kripto usai Joe Biden Mundur, Kamala Harris Tak Punya Aset Digital

KALTENGLIMA.COM - Presiden Joe Biden secara resmi menyatakan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.

Keputusan ini mengubah dinamika dalam Partai Demokrat dan membuka peluang bagi kandidat-kandidat baru.

Dalam pernyataannya, Biden menyebut, "Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani Anda sebagai seorang presiden.

Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai saya dan negara jika saya mundur dan fokus hanya pada memenuhi tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya."

Baca Juga: Anies Baswedan Maju Pilgub DKI Bersama Nasdem, namun Belum Tentukan Pasangan

Dengan mundurnya Biden, perhatian kini tertuju pada kandidat potensial dari Partai Demokrat.

Wakil Presiden Kamala Harris, yang telah memainkan peran penting dalam pemerintahan Biden, kini muncul sebagai kandidat terkuat.

Menurut pasar prediksi Polymarket, peluang Harris untuk menjadi calon utama Demokrat mencapai 84% pada pukul 14:10 EDT, meskipun angka ini bisa berubah seiring waktu.

Baca Juga: Ini Alasan PKB Tak Undang Anies di Harlah ke-26

Selain Harris, beberapa nama lain juga mencuat. Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer, memiliki peluang sebesar 12%, sementara Hillary Clinton dan Michelle Obama masing-masing memiliki peluang 4%. Gubernur California, Gavin Newsom, memiliki peluang 3%.

Proses pemilihan calon Demokrat akan menjadi fokus utama, dengan partai harus memilih kandidat yang kuat untuk menghadapi mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik.

Kamala Harris, selama masa jabatannya sebagai Wakil Presiden, tidak pernah mengungkapkan pandangan kuat mengenai mata uang digital, tokenisasi, blockchain, atau NFT, berbeda dengan Presiden Joe Biden yang cukup vokal mengenai kripto.

Baca Juga: Sempat Diracuni 2 Kali, Begini Kronologis Bos Aksesoris Dibunuh Istri-Anak-Pacar Anak

Berdasarkan pengungkapan finansial Gedung Putih untuk tahun 2023, Harris dan suaminya tidak memiliki aset digital, meskipun Harris terhubung dengan Silicon Valley dan dikenal sebagai salah satu anggota partai Demokrat yang ramah teknologi.