KALTENGLIMA.COM - Kisah tragis lagi-lagi menimpa warga Gaza.
Bayi kembar baru lahir tewas dalam serangan udara Israel di Gaza ketika ayah mereka berada di kantor pemerintah setempat untuk mendaftarkan kelahiran mereka.
Asser, laki-laki, dan Ayssel, perempuan, baru berusia empat hari ketika ayah mereka, Mohammed Abu al-Qumsan pergi untuk mengambil akta kelahiran mereka.
Baca Juga: Dewan Murung Raya Ajak Pemkab Kuatkan Potensi Pangan Daerah
Saat dia pergi, tetangganya menelepon dan mengabarkan bahwa rumah mereka di Deir al Balah telah dibom.
Serangan itu juga menewaskan istri dan nenek si kembar.
Bayi yang baru berusia empat hari bernama Asser (laki-laki) dann Ayssel (perempuan) kehilangan nyawanya dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Warning DPRD Murung Raya: ASN Diminta Harus Netral
Hal itu disampaikan ayah mereka Mohammed Abu al-Qumsam sambil menagis kepada Anadolu.
"Saya baru saja mendapat akta kelahiran untuk bayi kembar saya, Ayssel dan Asser" kata Qumsam dikutip Beritasatu.com Rabu, 14 Agustus 2024.
Saat peristiwa serangan tersebut, Qumsam yang berada di kantor pemerintah mengurus akta kelahiran sang bayi justru menemukan merek dalam keadaan tiada.
Baca Juga: 2 Dirjen Kominfo Resign Dalam Sebulan Terakhir, Ini Alasannya
Diketahui, bayi kembar tersebut lahir pada 10 Agustus 2024 dari ibunya Jumana Arafah yang ikut tewas dalam peristiwa.
Keluarga tersebut sebelumnya mengungsi dari Gaza Utara untuk menyambut kelahiran bayi kembar dengan proses persalinan sesar.
Artikel Terkait
Geger! Wanita di Cimahi Tewas Terbungkus Plastik, Ternyata…
Soal Aturan Pakaian, BPIP Sebut Paskibraka Tandatangan Pernyataan Bermaterai
Fitur Baru WhatsApp: Voice Chat AI dengan 10 Pilihan Suara
Usai Raih Emas di Olimpiade 2024, Ini Niat Mulia Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo
Menikah Diam-diam, Susan Sameh: Takut Ain!