Perdana Menteri Suriah dan Pemimpin Pemberontak Sepakati Penyerahan Kekuasaan

photo author
- Selasa, 10 Desember 2024 | 18:11 WIB
Mohammed Al Bashir Perdana Menteri Suriah
Mohammed Al Bashir Perdana Menteri Suriah

KALTENGLIMA.COM - Pemimpin pemberontak Suriah dan perdana menteri dari pemerintahan yang telah terguling menyetujui rencana penyerahan kekuasaan sambil bekerja sama untuk memastikan layanan bagi masyarakat tetap berjalan.

Dalam video yang diunggah oleh kelompok pemberontak pada Senin, terlihat pertemuan antara pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani, Perdana Menteri Salvation Government yang terafiliasi dengan HTS, Mohammed al-Bashir, dan Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali yang akan segera turun dari jabatannya.

Para pemberontak menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk "mengatur pengalihan kekuasaan secara terkoordinasi demi memastikan kelangsungan layanan bagi rakyat di Suriah," menurut laporan CNN pada 10 Desember.

Baca Juga: Ramai Disebut Gantikan Gus Miftah, Ini Profil Ustaz Adi Hidayat

Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut menyebutkan bahwa keputusan terkait perdana menteri transisi belum final. Diskusi berlangsung di Hotel Four Seasons antara Jolani, al-Bashir, dan al-Jalali.

Al-Bashir sendiri merupakan perdana menteri dari Salvation Government, pemerintahan yang beroperasi di bawah kendali HTS dan mengelola wilayah Idlib di bagian utara Suriah.

Sementara itu, al-Jalali mengungkapkan kepada Al Arabiya bahwa dirinya telah setuju menyerahkan kekuasaan kepada Salvation Government, meskipun proses transisinya diperkirakan memakan waktu beberapa hari.

Baca Juga: Afung Dibebaskan di Kasus Tambang Timah, Terlepas dari Ancaman 16,5 Tahun Penjara

Di sisi lain, Jolani dilaporkan juga melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Faisal Mekdad untuk membahas pembentukan pemerintahan transisi, dengan janji untuk membangun kembali Suriah, menurut Reuters.

Peristiwa ini terjadi setelah pemberontak Suriah mengumumkan keberhasilan mereka menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada Minggu, setelah merebut kendali Damaskus. Ini mengakhiri lebih dari 13 tahun perang saudara dan puluhan tahun pemerintahan otoriter keluarga Assad.

Assad dan keluarganya saat ini dilaporkan berada di Rusia, dengan Kremlin mengonfirmasi bahwa mereka telah diberikan suaka oleh Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Walkot Mbak Ita Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Pemkot Semarang

Transisi kekuasaan ini membawa harapan bagi warga Suriah, baik yang masih berada di negara tersebut maupun para pengungsi di luar negeri. Namun, masa depan Suriah tetap dipenuhi ketidakpastian setelah konflik berkepanjangan yang menghancurkan negara tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X