KALTENGLIMA.COM - Kondisi Paus Fransiskus masih tergolong kritis dan belum sepenuhnya berada dalam keadaan aman, sebagaimana tercantum dalam laporan medis yang dirilis oleh Kantor Pers Vatikan pada Sabtu malam waktu setempat.
Pada pagi hari, Paus Fransiskus mengalami kesulitan bernapas yang dipicu oleh asma kronis yang dideritanya, sehingga tim medis memutuskan untuk memberikannya terapi oksigen dengan aliran tinggi guna membantu pernapasannya.
Hasil pemeriksaan darah yang dilakukan pada hari yang sama menunjukkan adanya tanda-tanda trombositopenia, suatu kondisi yang berkaitan dengan anemia dan memerlukan penanganan melalui transfusi darah untuk mencegah dampak lebih lanjut pada kesehatannya.
Baca Juga: Tiga Remaja Ditangkap Polisi usai Terlibat Tawuran di Cikini, 4 Celurit Diamankan
Meskipun masih dalam keadaan sadar, kondisi fisiknya mengalami penurunan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk di kursi, namun kesehatannya dilaporkan memburuk.
Paus Fransiskus mulai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Agostino Gemelli di Roma sejak Jumat, 14 Februari 2025. Awalnya, ia didiagnosis mengalami bronkitis, namun penyakit tersebut kemudian berkembang menjadi pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya.
Pada Jumat sore, 21 Februari, ketua tim medis yang merawatnya, Profesor Sergio Alfieri, menyampaikan bahwa kondisi Paus masih belum sepenuhnya pulih. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa tidak ada ancaman langsung terhadap nyawa pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.
Baca Juga: 7 Marketplace Luar Negeri yang Bisa Jadi Rekomendasi
Dalam konferensi pers yang diadakan di rumah sakit, tim medis menegaskan bahwa kondisi Paus Fransiskus masih berada dalam tahap yang mengkhawatirkan. Namun, mereka juga memastikan bahwa nyawanya tidak dalam bahaya yang mengancam secara langsung.
Selain itu, tim medis juga menjelaskan bahwa infeksi paru-paru yang dialami Paus masih menjadi perhatian utama. Risiko terbesar yang dihadapi adalah kemungkinan terjadinya komplikasi lebih lanjut, seperti sepsis, yang dapat menyebabkan infeksi menyebar ke dalam aliran darah dan memperburuk kondisinya.
Artikel Terkait
Turki Amankan 282 Tersangka Terkait Kasus Terorisme
China Dituduh Halangi Proses Produksi Apple Dengan Cara Ini
Benjamin Netanyahu Bakal Balas Dendam usai Hamas Serahkan Empat Jenazah Sandera Israel