KALTENGLIMA.COM - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN 2025, mengimbau Kamboja dan Thailand untuk segera memberlakukan gencatan senjata menyusul meningkatnya ketegangan militer di perbatasan kedua negara.
Imbauan tersebut ia sampaikan langsung melalui komunikasi dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, serta Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai.
Anwar menyatakan keprihatinan atas konflik yang terjadi dan menekankan pentingnya menghindari eskalasi lebih lanjut melalui dialog damai dan solusi diplomatik.
Baca Juga: DPR Kritik Keras Kebijakan Ketenagakerjaan usai Lihat 7 Juta Warga Menganggur
Ia mengapresiasi respons positif dari kedua negara yang menunjukkan kesediaan mempertimbangkan upaya perdamaian.
Malaysia, menurutnya, siap menjadi fasilitator dalam proses mediasi ini, sejalan dengan semangat kebersamaan yang menjadi prinsip utama ASEAN.
Ketegangan bermula dari insiden di wilayah perbatasan dekat kompleks candi Ta Muen, di mana pihak Kamboja dilaporkan menembak dan melukai seorang tentara Thailand.
Baca Juga: Pelaku Pencabulan Balita di Jaktim Minta Damai, Keluarga Korban Menolak
Insiden itu terjadi setelah militer Thailand mendeteksi keberadaan drone Kamboja di atas wilayah sensitif.
Ketegangan meningkat ketika enam tentara bersenjata Kamboja mendekati wilayah Thailand, memicu reaksi siaga dari pasukan setempat yang tetap mencoba menghindari konfrontasi langsung.
Artikel Terkait
Kembali Menggempur, Serangan Udara Israel di Bekaa Tewaskan Belasan Orang Termasuk Pejuang Hizbullah
Korea Selatan Bakal Bangun Pangkalan di Bulan Tahun 2045
'Pangeran Tidur' Arab Saudi Meninggal Dunia Usai 20 Tahun Koma
Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Peringatan Tsunami Dikeluarkan