Bendera Suriah Berkibar di AS Usai Jatuhnya Rezim Assad

photo author
- Sabtu, 20 September 2025 | 17:02 WIB
Ilustrasi bendera Suriah (www.slon.pics)
Ilustrasi bendera Suriah (www.slon.pics)

KALTENGLIMA.COM - Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, mengibarkan bendera nasional di atas gedung Kedutaan Besar Suriah di Washington, D.C. untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Upacara ini dihadiri komunitas Suriah-Amerika yang menyebutnya sebagai momen bersejarah dan simbol awal babak baru hubungan diplomatik antara Suriah dan Amerika Serikat, sembilan bulan setelah runtuhnya rezim Bashar al-Assad.

Pengibaran bendera itu juga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Suriah, Ahmad al-Sharaa, ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, yang menjadi kunjungan pertama seorang presiden Suriah ke AS dalam 58 tahun.

Baca Juga: Portugal Bakal Akui Negara Palestina Besok

Shaibani menegaskan bahwa momen tersebut mencerminkan perjuangan rakyat Suriah sepanjang 14 tahun konflik.

Keharuan juga dirasakan oleh warga keturunan Suriah di Amerika, seperti Raghad Bushnaq (55), yang mengenang suasana mencekam saat kunjungan terakhirnya ke kedutaan 15 tahun lalu. Kini, ia menyebut momen ini sebagai “aroma kebebasan” bagi rakyat Suriah.

Dukungan terhadap peristiwa ini juga datang dari Ameer Alsamman, pendiri podcast Syria Speaks, yang menilai pengibaran bendera di Washington adalah tanda dimulainya hubungan baru Suriah-AS dan berharap pencabutan permanen sanksi Amerika terhadap negaranya segera terealisasi.

Baca Juga: Suami Bakar Rumah Gegara Ribut dengan Istri Diamankan Polsek Cakung

Selain menghadiri upacara, Shaibani melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Christopher Landau dan Utusan Khusus untuk Suriah Tom Barrack.

Pembicaraan difokuskan pada masa depan Suriah, hubungan Suriah-Israel, serta perjanjian 10 Maret yang mengatur integrasi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) ke dalam struktur negara dan menegaskan kembali kedaulatan Suriah.

Kunjungan Shaibani menandai lawatan pertama seorang menteri luar negeri Suriah ke AS dalam lebih dari 25 tahun, sekaligus mencerminkan langkah Damaskus untuk memperluas diplomasi setelah lama terisolasi.

Baca Juga: Korlantas Putuskan Bekukan Sementara Penggunaan Sirine dan Rotator di Jalan

Hal ini terjadi setelah kejatuhan Bashar al-Assad pada akhir 2024, yang kemudian diikuti pembentukan pemerintahan transisi di bawah Presiden Ahmad al-Sharaa pada Januari 2025.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X