Korea Selatan Laporkan Kasus Pertama Penemuan Nyamuk Tropis

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 18:27 WIB
Ilustrasi nyamuk.
Ilustrasi nyamuk.

KALTENGLIMA.COM - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil menemukan keberadaan spesies nyamuk tropis di Semenanjung Korea, yaitu Culex quinquefasciatus atau yang dikenal dengan sebutan nyamuk rumah selatan.

Spesies ini teridentifikasi di Pulau Jeju, wilayah paling selatan Korea Selatan. Berdasarkan keterangan dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada 3 November, sampel nyamuk yang dikumpulkan pada Agustus lalu menunjukkan bahwa nyamuk tersebut termasuk dalam spesies Culex quinquefasciatus.

Biasanya, spesies ini hidup di daerah dengan iklim tropis dan subtropis, sehingga penemuan di wilayah yang beriklim sejuk seperti Korea Selatan menjadi hal yang tidak biasa.

Baca Juga: DPR Soroti Bahaya ‘Hujan Mikroplastik’, Kemenkes Diminta Ambil Sikap

Meskipun masih termasuk dalam kelompok yang sama dengan nyamuk rumah umum yang tersebar di berbagai wilayah dunia, Culex quinquefasciatus memiliki kecenderungan untuk hidup di lingkungan yang lebih hangat.

Menariknya, meski spesies ini pernah disebutkan dalam penelitian tahun 1956 sebagai kemungkinan spesies yang terdapat di Korea, baru kali ini keberadaannya benar-benar terbukti.

KDCA menjelaskan bahwa nyamuk tersebut ditemukan di beberapa lokasi berbeda di Pulau Jeju, yang mengindikasikan bahwa spesies ini telah mampu beradaptasi dan berkembang biak di lingkungan tersebut.

Baca Juga: Pasca OTT di Riau, KPK Tetapkan Abdul Wahid sebagai Tersangka Korupsi

Penemuan ini merupakan bagian dari program pemantauan penyebaran penyakit yang rutin dilakukan oleh otoritas kesehatan Korea.

Meski belum dapat dipastikan bagaimana nyamuk tropis itu bisa sampai ke Jeju, para ahli menduga kondisi lingkungan di Korea kini mulai mendukung kelangsungan hidupnya.

KDCA juga berencana untuk melakukan pemantauan lebih lanjut pada musim berikutnya guna memastikan apakah penyebarannya telah mencapai wilayah lain di luar Jeju.

Baca Juga: Panti Jompo di Bosnia Terbakar, 11 Nyawa Melayang Termasuk Penyandang Disabilitas

Salah satu faktor yang diduga kuat berperan dalam kemunculan spesies ini adalah perubahan iklim. Berdasarkan laporan Kementerian Iklim, Energi, dan Lingkungan tahun 2023, suhu rata-rata di Korea mengalami kenaikan sekitar 1,6°C antara tahun 1912 hingga 2020, yang berarti lebih tinggi dibanding rata-rata kenaikan suhu global sebesar 1,09°C pada periode yang sama.

Culex quinquefasciatus sendiri diketahui dapat membawa berbagai penyakit menular seperti virus West Nile. Namun, hingga kini belum ada laporan kasus infeksi virus tersebut di Korea, meskipun jenis nyamuk lain telah diketahui dapat menjadi pembawanya.

KDCA menegaskan bahwa kehadiran spesies baru ini belum tentu meningkatkan risiko penyebaran penyakit, tetapi menjadi indikator penting bahwa kini terdapat satu vektor tambahan yang perlu diawasi secara ketat oleh pihak berwenang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X