Tentara AS Melarikan Diri ke Korea Utara, Mengaku Alami Diskriminasi di Amerika

photo author
- Kamis, 17 Agustus 2023 | 07:40 WIB
Travis King, Tentara Amerika Serikat yang membelot ke Korea Utara (Mory Gash)
Travis King, Tentara Amerika Serikat yang membelot ke Korea Utara (Mory Gash)

KALTENGLIMA.COM - Korea Utara mengatakan bahwa tentara Amerika Serikat (AS) telah mengakui masuk ke wilayahnya secara ilegal pada bulan Juli lalu.

Prajurit Travis King mengungkap keinginannya untuk mencari perlindungan di Korea Utara atau negara kelas tiga.

Kantor berita KCNA menyebut Travis "kecewa atas ketidaksetaraan masyarakat Amerika.”

Baca Juga: Dituding Tak Akui Anaknya, Andrigo Ungkap Pernah Disekap Tutty Ariesta

Dilansir dari BBC Internasional, Rabu, 16 Agustus 2023, prajurit berusia 23 tahun itu lari melintasi perbatasan dari Korea Selatan, pada 18 Juli 2023 lalu, saat melakukan tur berpemandu. 

King mengaku menyeberang secara ilegal dan ingin berlindung di Korea Utara, menurut laporan kantor berita negara Korut, KCNA. 

Meski demikian, Washington mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memverifikasi klaim tersebut, karena ini merupakan komentar publik pertama Pyongyang tentang kasus tentara AS itu. 

Baca Juga: Sus Rini dan Mba Lala Diduga Sindir Deddy Corbuzier

Selain itu, AS sedang mencoba merundingkan pembebasan Prajurit Travis King itu dengan bantuan Komando PBB, yang mengelola wilayah perbatasan, dan memiliki saluran telepon langsung ke tentara Korea Utara. 

Menanggapi laporan Korea Utara pada hari Rabu, seorang pejabat Pentagon mengatakan prioritas mereka adalah agar Prajurit King dibawa pulang dengan selamat. 

Pernyataan di KCNA tidak mengatakan apakah Travis King akan menghadapi tuntutan atau hukuman, dan tidak disebutkan keberadaan atau kondisinya saat ini. 

Baca Juga: Sering Begadang Meningkatkan Resiko Kena Asam Urat Asam, Benarkah?

"Selama penyelidikan, Travis King mengaku bahwa dia telah memutuskan untuk datang ke DPRK (Korea Utara) karena dia memendam perasaan tidak enak terhadap penganiayaan yang tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam Angkatan Darat AS," lapor KCNA. 

"Dia juga menyatakan kesediaannya untuk mencari perlindungan di DPRK atau negara ketiga, dengan mengatakan bahwa dia kecewa dengan masyarakat Amerika yang tidak setara." 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nova Elisa Putri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X