KALTENGLIMA.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan akan membalas serangan Hamas setelah kelompok tersebut menyerahkan jenazah empat sandera Israel yang diculik dalam serangan pada 7 Oktober 2023.
Dalam sebuah upacara yang dikoreografi dengan ketat, militan Palestina membawa empat peti mati hitam di hadapan kerumunan warga Palestina dan puluhan anggota Hamas bersenjata.
Di Israel, masyarakat memberikan penghormatan kepada para sandera dengan berbaris di jalan saat konvoi yang membawa peti jenazah melewati perbatasan Gaza.
Baca Juga: 2 Orang Ditangkap usai Lecehkan Anak Disabilitas di Jatinegara
Di Tel Aviv, orang-orang berkumpul di Lapangan Sandera, tempat di mana banyak yang menangis mengenang para korban. Presiden Israel, Isaac Herzog, menyatakan bahwa kejadian ini telah menghancurkan hati seluruh bangsa.
Sementara itu, Netanyahu dalam pidatonya bersumpah akan melenyapkan Hamas dan memastikan serangan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, mengecam cara penyerahan jenazah tersebut, menyebutnya sebagai tindakan kejam dan bertentangan dengan hukum internasional.
Baca Juga: Tim SAR Temukan Nelayan Terombang Ambing di Belitung Timur dengan Perahu Mati Mesin
Menurutnya, pengembalian jenazah harus dilakukan dengan cara yang menghormati martabat almarhum dan keluarganya.
Penyerahan jenazah ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata bertahap yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Proses ini akan berlanjut dengan pemulangan enam sandera yang masih hidup sebagai pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Baca Juga: Puslabfor Polri Ungkap Kebakaran di Glodok Plaza Dipicu Arus Listrik di Lantai 9
Sementara itu, tahap negosiasi berikutnya, yang mencakup pemulangan sekitar 60 sandera dan kemungkinan penarikan pasukan Israel dari Gaza, diperkirakan akan segera dimulai.